SURABAYA (Suarapubliknews) – Penetapan Surabaya di level 2 PPKM berdampak pada mengeliatnya ekonomi di Kota Pahlawan. Bisnis perhotelanpun mulai bersemangat menerima tamu dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat.
Salah satunya adalah Hotel Neo Gubeng yang mewajibkan semua pengunjung dan staff hotel tetap menerapkan Prokes, tak hanya itu Hotel yang terletak di tengah kota Surabaya ini juga mengharuskan semua orang yang masuk ke area hotel menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
General Manager Hotel NEO Gubeng Surabaya Rendy Lysander, mengatakan selain mendukung program pemerintah mengurangi penyebaran Covid 19, hal ini juga agar para tamu merasa nyaman dengan protocol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Sebagai manajemen Hotel NEO Gubeng Surabaya sepakat untuk terus memberikan yang terbaik bagi tamu kami,” katanya.
Dalam perayaannya yang ke 6, mengusung Tema Extraordinary Hotel NEO Gubeng menyelenggarakan selebrasi sederhana. Rangkaian acara yang di mulai pada tanggal 6 September dan puncaknya pada tanggal 10 september 2021.
Perayaan dilakukan secara berbeda dengan memberikan pengalaman daring, dengan promo kamar spesial anniversary, siaran langsung tur hotel dan selain itu, para pelanggan yang ada di rumah dapat menerima hadiah dari kontes yang dilakukan di instagram hotel neo gubeng.
Rangkaian acara akan di tutup oleh pemotongan tumpeng oleh pemilik hotel dan mengadakan kegiatan sosial yaitu berbagi nasi kotak yang dikhususkan untuk para tenaga medis di Rumah Sakit sekitar hotel.
Hal ini adalah sebagai bentuk dukungan, karena kesehatan masyarakat Surabaya saat ini adalah sebagian besar juga karena dukungan penuh para tenaga kesehatan dan tenaga medis yang bekerja sangat luar biasa, mulai dari merawat pasien positif hingga menjadi tenaga pendukung untuk penyelenggaraan vaksin.
“Hari ini bukan untuk perayaan tapi suatu bentuk rasa syukur atas perjalanan kami selama 6tahun. Dengan kami berbagi dan memberikan hadiah, semoga kedepannya kami akan terus bisa menjadi tempat istirahat yang melekat di hati para tamu,” tutup Rendy Lysander. (q cox, tama dinie)
