BisnisPeristiwa

Apkrindo Jatim Teken MOU Dengan BHNU Untuk Sertifikasi Halal di Surabaya

309
×

Apkrindo Jatim Teken MOU Dengan BHNU Untuk Sertifikasi Halal di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Halal terminologinya bukan lagi soal islam, saat ini Halal menjadi Standar Global. Sertifikasi halal kini telah menjadi standar kualitas yang diakui secara internasional. Banyak konsumen, baik Muslim maupun non-Muslim, mencari produk dengan label halal karena dianggap lebih bersih, aman, dan terjamin kualitasnya.

Hal ini diungkap Ketua BHNU Abdul Hakam Aqsho dalam workshop sekaligus penandatanganan kerjasama Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur bareng Badan Halal Nahdlatul Ulama (BHNU) untuk menggenjot sertifikasi halal di Resto Nine Surabaya.

“Halal ini terminologinya bukan lagi soal islam. Tapi, halal menjadi bagian dari gaya hidup. Indonesia itu baru 21 persen untuk eksport yang tersertifikasi halal. Angkanya masih jauh dari Malaysia. Di lain sisi, pemerintah masih terus berjibaku membuat aturan untuk teman-teman di dalam negeri ini supaya bisa lebih mudah,” jelasnya.

Terkait kerjasama ini, Ia mengatakan kerjasama dengan Apkrindo Jatim terkhusus teman-teman di Surabaya berkaitan dengan beberapa hal. Antara lain, pendampingan, memberikan edukasi, hingga membantu terkait sertifikasi halal. “Dengan adanya kerjasama ini, kami berharap teman – teman dipermudah dan cepat dalam mendapatkan sertifikat halal” katanya.

Ketua Apkrindo 2023-2027 Ferry Setiawan mengatakan, kerjasama Apkrindo Jatim dengan BHNU tersebut dikhususkan untuk anggota Apkrindo yang ada di Surabaya. Saat ini, lebih kurang ada 400 anggota Apkrindo Jatim di Surabaya. “Sementara ini, kerjasama terkait sertifikasi halal tersebut untuk teman-teman Apkrindo yang di Surabaya,” katanya.

Ferry menyebutkan, sertifikasi halal tersebut mampu mendongkrak pendapatan atau revenue anggota di industry makanan dan minuman itu. Alumnus Universitas Kristen Petra itu menyampaikan, ada salah satu pelaku industry kuliner yang mengaku bahwa ada peningkatan pendapatan ketika mendapatkan sertifikat halal.

“Karena itu, sertifikasi halal ini dinilai sudah menjadi bagian dalam perjalanan industry terutama di sector kuliner resto dan kafe. Kami berharap kerjasama dengan BHNU bisa berdampak positif ke depannya,” paparnya.

Dewan Penasehat Apkrindo Jawa Timur Tjahjono Haryono, menyampaikan sambutan yang penuh makna. “Kehadiran sahabat NU ini adalah pernyataan nyata dari sinergi yang kami impikan. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat pemahaman dan implementasi sertifikasi halal di industri kafe dan resto,” ujarnya.

Workshop ini, lebih dari sekadar agenda rutin, merupakan momentum penting untuk meningkatkan kualitas produk halal di Indonesia. Penandatanganan MoU antara Apkrindo dan Badan Halal NU bukan hanya simbolik, tetapi merupakan langkah nyata menuju pengakuan internasional terhadap produk halal Indonesia.

Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar global. Ini adalah tantangan yang harus dihadapi dengan penuh semangat dan kerjasama. Sertifikasi halal harus lebih dari sekadar label; ia harus menjadi standar yang diterima secara global. Kegiatan ini adalah kesempatan emas untuk memastikan bahwa Indonesia benar-benar menjadi panutan dalam industri halal global. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *