SIDOARJO (Suarapubliknews) – Menteri Kesehatan (Menkes) Letjen (Purn) dr Terawan Agus Putranto mengunjungi RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Sidoarjo. Beberapa aplikasi pelayanan masyarakat milik RSUD Sidoarjo mendapat apresiasi dari Menkes.
Tiba di RSUD Sidoarjo pada Jum’at (13/12/2019) sekitar pukul 10.10 WIB Menkes bersama rombongan didampingi Direktur RSUD dr Atok Irawan dan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah beserta Wakil dalam langsung meninjau ruang PSC 119 SDA. dr Atok Irawan mengatakan, kunjungan Menkes ke RSUD Sidoarjo yakni karena ingin mengetahui program-program pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya melihat langsung ruang PSC 119 Sda dan aplikasi Sicantik.
“Aplikasi tersebut dibuat untuk mempercepat penanganan pada ibu hamil. Sehingga mengurangi risiko kematian bayi, dalam aplikasi Sicantik nantinya di 18 puskesmas disetiap Kecamatan di kabupatrn Sidoarjo akan memiliki mobil ambulans yang siap membantu para ibu hamil saat keadaan darurat karena proses penanganan ibu hamil terbilang rawan sehingga dengan adanya aplikasi Sicantik ini bisa cepat ditangani oleh petugas,” terang dr. Atok
Merasa puas melihat aplikasi tersebut, Menkes menuju Laboratorium Patologi Klinik RSUD Sidoarjo. Kemudian menuju ruang radiologi. Menurut Menkes, pihaknya mengapresiasi aplikasi yang ada di RSUD Sidoarjo.
“Percepatan penanganan seperti ini sangat bagus. Alangkah baiknya disempurnakan lagi dengan harapan tidak ada keluhan lagi dari masyarakat,” kata Terawan saat menerima pemaparan dari Direktur RSUD Sidoarjo.
Sementara Dirjen kesehatan masyarakat dr.kirana Pritasari, yang ikut dalam rombongan mengatakan, jika saat ini memang harus diutamakan adalah pelayanan kepada masyarakat sperti percepatan penanganan medis terhadap pasien diharapkan oleh masyarakat.
“Percepatan penanganan seperti ini sangat bagus. Alangkah baiknya disempurnakan lagi dengan harapan tidak ada keluhan lagi dari masyarakat,” ujarnya.
dr. Kirana Pritasari menambahkan, dan proses penanganan ibu hamil yang sangat rawan sehingga dengan adanya aplikasi Sicantik bisa cepat tertangani dengan cepat.
“Dengan aplikasi tersebut memudahkan masyarakat untuk secepatnya mendapatkan pelayanan serta untuk mengurangi angka kematian pada ibu hamil,” ungkapnya. (q cox, drie)
