SURABAYA (Suarapubliknews) – Pandemi covid-19 yang berpengaruh pada banyak sektor ekonomi membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempercepat pemberian santunan kepada para Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pemberian tali asih yang biasanya diserahkan di akhir bulan puasa Ramadhan itu kali ini justru diberikan menjelang memasuki bulan Ramadhan. Diberikan secara simbolik kepada perwakilan seniman dan budayawan oleh Gubernur Jatim kepada 16 seniman dan 5 Juru Pelihara Cagar Budaya.
Adapun total seniman yang mendapatkan tali asih kali ini sebanyak 750 orang. Sedang Juru Pelihara Cagar Budaya sebanyak 240 orang seluruh Jatim. Santunan berupa bingkisan dan uang tunai masing-masing sebesar Rp. 1.000.000 untuk setiap seniman dan Rp. 1.050.000 untuk setiap Juru Pelihara Cagar Budaya.
Dalam kesempatan ini Gubernur menyampaikan rasa prihatinnya. Pasalnya, penyerahan tali asih yang diberikan Pemprov Jatim kali ini tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. “Dulu meriah, tapi hari ini karena saling menjaga dan melindungi maka pemberian tali asih dilakukan dengan perwakilan. Tapi sambung rasa ini memberikan makna yang sangat dalam. Untuk itu, salam hormat kami tolong disampaikan kepada semua seniman dan Juru penjaga cagar budaya,” katanya.
Kendati dalam suasana memprihatinkan, mantan Menteri Sosial RI itu memastikan bahwa Pemprov Jatim akan terus peduli terhadap para Seniman dan Juru Penjaga Cagar Budaya. “Kami memang tidak bisa mengundang semuanya, karena regulasinya begitu semoga tidak mengurangi makna silaturrahim kita. Tetap dekat di hati meski jauh di ujung sana ,” jelas Khofifah.
Untuk menunjukkan kepeduliannya, orang nomor satu di Jatim itu berjanji akan memberikan sembako kepada para Seniman dan Juru Penjaga Cagar Budaya sebelum lebaran tiba. “Pemerintah akan memberikan bantalan ekonomi, yakni bulan depan di bulan puasa. Bisa lebih banyak lagi yang terima, Insya Allah bisa lima kali dari sekarang tetapi berupa sembako. Dan doa kita agar badai covid-19 ini cepat berlalu,” sebutnya.
Sementara itu, mewakili para seniman Jatim, Cak Lupus, seniman Ludruk asal Surabaya menyampaikan rasa haru yang sangat mendalam. Pasalnya, di suasana pandemi covid-19 yang berdampak pada ekonomi masyarakat, Pemprov Jatim masih peduli terhadap para Seniman dan Juru Pelihara Cagar Budaya di Jatim.
“Biasanya seniman selalu menghibur. Dan sekarang pemerintah yang menghibur kita. Untuk itu mewakili teman-teman menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah untuk memperingan ekonomi teman-teman seniman. Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat dan barokah,” ujarnya lirih.
Bagi dirinya, pandemi covid-19 yang melanda terasa sangat pedih bagi para seniman. Kalaupun bisa menangis, maka dirinya akan menangis. “Kalau saya bisa menangis saya akan menangis. Kenapa bisa menangis, karena bangsa kita masih terjadi pandemi covid 19. Lebih-lebih dampak covid pada seniman sangat besar sekali. Karena apa, realita teman-teman apa yang diharapkan batal semua,” katanya.
Meski demikian, apa yang sudah dilakukan pemerintah sudah maksimal. Dirinya berharap, kondisi pandemi covid-19 ini bisa segera selesai. “Kita harus tetap berdoa, semoga secepat mungkin bangsa kita pulih kembali,” harap Lupus. (q cox, tama dinie)