MALANG (Suarapubliknews) – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengajak para anggota TP PKK di Kabupaten Malang untuk melek soal Demam Berdarah Dengue (DBD) dan menjadi agen yang memberantas serta menghambat penyebarannya.
Ia menyebutkan, musuh di masa kini bukan cuma Covid-19, tetapi juga kasus demam berdarah atau dengue yang telah lama ada bersama kita. “Meski kita bergelut dengan covid yang ada, saatnya kita kembali pada sesuatu yang udah ada lama dengan kita yang harus kita basmi, yaitu demam berdarah,” ungkapnya di Pendopo Kabupaten Malang Jumat (5/8).
Kepada para ibu yang tergabung dalam TP PKK, Arumi menegaskan bahwa ibu adalah sosok agen pembangunan kesejahteraan Indonesia di lingkungan keluarga. Dan merekalah yang akan membawakan edukasi mengenai pencegahan dengue kepada orang-orang tercintanya.
Istri Wagub Jatim ini berharap agar para ibu TP PKK dapat menerapkan pencegahan dengue di rumah masing-masing. Sebab dengan itu, mereka dapat berkontribusi dalam penurunan kasus dengue di Indonesia, terutama melalui ajakan untuk Gerakan Menguras, Menutup, Menginur (3M) dan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
“Tugas kita ini adalah untuk sosialisasi. Covid-19 mulai melandai dan tugas kita sudah bisa dibagi. Tugas ibu-ibu di TP PKK ini adalah untuk memberikan edukasi dan menghindarkan masyarakat dari DBD karena masih memakan korban jiwa. Kita harus terus mengajak untuk menerapkan Gerakan 3M dan Program G1R1J,” katanya.
Arumi memberi semangat dan dukungan pada semua kader TP PKK yang hadir hari itu. Terutama mengingat bahwa Kabupaten Malang memiliki jumlah kecamatan terbanyak, yaitu 33 Kecamatan.
“PR kita di sini lumayan berat, karena di Kabupaten Malang ini banyak sekali kecamatan, jumlahnya 33. Maka kita harus memanfaatkan kader-kader yang ada. Kita hidup berdampingan dengan nyamuk ini, kita tahu bagaimana menghadapinya, jadi kita harus melaksanakannya,” sebutnya.
Arumi pun berbagi pengalamannya. DBD bisa dikatakan sesuatu yang ‘spesial’ karena menurutnya, DBD bukanlah hal yang umum di semua negara. Ketika di Jepang, Wagub Jatim Emil Dardak terserang demam berdarah. Dan karena hal itu bukan penyakit umum di sana, kejadian ini menggemparkan rumah sakit di Jepang.
“Saya ingat betapa mencekamnya suasana saat itu, sampai-sampai hampir masuk ke berita soal penyakit darah baru yang ditemukan di Jepang. Ternyata setelah tes darah, itu DBD. Dari situ saya tahu kalau ini bukan penyakit yang umum di tiap negara. Dan kalau biasanya pembawa penyakit suka di tempat kotor, nyamuk Aedes Aegepti suka yang bersih-bersih,” lanjutnya.
Tak hanya sosialisasi, pada acara ini pun Kompas.com dan ENESIS juga memberikan donasi alat kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan Dengue berupa,1.000 Antis & 1.000 Soffell yang akan diterima secara simbolis oleh Arumi selaku ketua TP PKK Provinsi Jatim.
Di akhir, Arumi mengingatkan semua pihak yang hadir untuk senantiasa menjaga kesehatan baik fisik dan mental, karena keduanya saling berkesinambungan. “Sehat itu bukan cuma tubuhnya saja. Harus sehat fisik dan juga sehat mentalnya,” tutup Arumi. (Q cox, tama dini)