BisnisNasionalPemerintahan

B20 Summit Indonesia 2022, Transformasi Digital Wujudkan Efisiensi Berbagai Bidang

101
×

B20 Summit Indonesia 2022, Transformasi Digital Wujudkan Efisiensi Berbagai Bidang

Sebarkan artikel ini

DENPASAR (Suarapubliknews) – Proses berkembangnya transformasi digital di Indonesia, telah meningkatkan efisiensi kinerja di berbagai bidang. Efisiensi bahkan terasa menekan celah korupsi, sistem birokrasi serta beban biaya.

Olah karena itu, Indonesia sepakat mendukung percepatan bidang transformasi digital, selain kesehatan global, dan transisi energi dalam tiga pilar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan hasil dari efisiensi tersebut berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan bertumbuhnya industri-industri lokal. Transformasi digital melahirkan ragam sistem yang terintegrasi seperti Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (Simbara).

“Belanja pemerintah dilakukan melalui katalog elektronik (e-catalog) dengan prioritas membeli produk-produk lokal. Di sektor sumber daya alam, manajemen data semua mineral serta batubara di Indonesia, juga terintegrasi Simbara yang berupa aplikasi pengawasan PNBP dan Tata Niaga Minerba, “ katanya, dalam Summit Panel Discussion bertema Sustainable Resource Management for Economic Growth, pada B20 Summit Indonesia 2022 yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center..

Tampil pembicara lain dalam kegiatan tersebut adalah Chairman dan Pendiri Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) Founder CATL Zeng Yuqun, sebuah perusahaan raksasa yang memproduksi baterai lithium-ion asal China, bersama Chairman dan pendiri Fortescue Future Industries and Fortescue Metals Group, Andrew Forrest.

Luhut menambahkan saat ini efisiensi juga mengalami peningkatan di sektor usaha pelabuhan, setelah dilakukan integrasi pelabuhan dan menerapkan ekosistem logistik nasional. Indonesia, lanjutnya, melakukan investasi dalam bidang data center dan kabel bawah laut untuk mendukung ekonomi digital di Tanah Air.

Masih dalam paparannya, Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Dan tidak banyak negara di dunia beruntung seperti Indonesia. Dia antara lain menyebut salah satu kekayaan alam terbesar yang dimiliki Indonesia adalah nikel yang merupakan bahan baku untuk baterai lithium. Bahkan, Indonesia adalah penghasil nikel terbesar di dunia.

Terhadap kekayaan-kekayaan alam itu, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan baru, yaitu tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan harus mendapat nilai tambah di dalam negeri dari semua sumber daya alam yang dimiliki. Dengan begitu, Indonesia juga mendapat manfaat dan keuntungan besar dari kekayaan alam yang dimilikinya.

Digitalisasi mendorong efektif, operator pertambangan harus lebih maju, tak hanya mengadopsi teknologi dan pendekatan hijau secara permanen. Luhut menjelaskan teknologi digital yang mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi pemborosan di seluruh aktivitas operasional. Selanjutnya mampu berdampak luas ke industri lain.

Bahan baku seperti lithium dan nikel dibutuhan untuk membuat baterai kendaraan listrik atau sel bahan bakar. Baja dan tembaga dimanfaatkan memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang mengelola pembangkitan serta distribusi energi.

“Sekarang, kami tidak mau lagi material digali lalu dibawa ke luar (negeri). Kami harus mempertimbangkan Anda untung, kami juga untung. Nanti 20 tahun mendatang, Anda akan melihat Indonesia yang berbeda sekali, ” tegasnya.

Sejalan dengan itu, Indonesia sedang mempersiapkan sumber daya manusia lewat pendidikan politeknik. Orang-orang muda ini nantinya diharapkan bisa memberi nilai tambah di dalam negeri terhadap semua sumber daya alam yang dimiliki. “Nanti 20 tahun mendatang, Anda akan melihat Indonesia yang berbeda sekali,” ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Luhut mengajak para pebisnis yang menghadiri B20 Summit Indonesia 2022 tersebut untuk melihat Indonesia secara berbeda dibanding puluhan tahun lalu. Tidak lupa pula dia mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk dalam memproduksi baterai lithium.

Senada dengan Luhut, Andrew Forrest mengakui Indonesia adalah sebuah negara yang penuh berkat karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa. “Saya bilang kepada semua orang Indonesia, Anda semua adalah orang-orang yang terberkati berada di sini. Anda kaya dengan sumber daya,” katanya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *