SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Batik adalah budaya masa depan pernyataan ini sejak 2009 sudah disampaikan oleh desaigner kenamaan Surabaya, Embran Nawawi.
“Saat itu semua menyatakan batik sebagai warisan budaya leluhur Indonesia, namun saya mengatakan Batik is the Future Culture. Saat itu pemikiran saya dahulu saat diciptakan leluhur berharap setiap orang dimasa akan datang mengenal dan mengenakan batik dan itu terwujud,” katanya.
B2Pop adalah fashion store batik yang mengusung batik casual dari 25 desaigner kawakan Surabaya seperti Vonny Jayanata, Geordea Radji, Gita Orlin, Elok Renapio dan Lia Alif. “Keberadaan store ini adalah untuk mengimbangi fashion store branded internasional yang masuk ke Surabaya dan memberikan pilihan lain untuk fashionista,” lanjut Embran
Seorang Desaigner, Vonny Jayanata mengatakan merupakan tantangan baru bergabung di B2Pop. “Sebelumnya saya adalah perancang gaun pesta, batik adalah tantangan tersendiri dimana saya harus bisa menyatukan beberapa kain batik dengan bahan lainnya seperti organsa brokat dan batik songket,” terangnya.
Sementara itu Georgea Radji menanggapi keberadaan B2Pop sebagai suatu hal baru mengingat sebagaian besar desaigner hanya membuat 1 pakaian untuk pemesan namun di store ini desaigner harus minimal membuat pakaian dengan beberapa size.
Ditambahkan Embran yang menarik di gerai ini, para pecinta fashion bukan hanya bisa memilih pakaian yang sudah jadi dengan range harga bekisar 300 an hingga jutaan, pecinta fashion bisa konsultasi desaian pakaian yang diinginkan dengan 25 desainer setiap saat. (q cox, Tama Dinie)