SURABAYA (Suarapubliknews) – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur menggelar International Seminar of Research Month (ISRM) 2024 di Auditorium GKB 1, lantai 6 UPNVJT pada Selasa – Rabu (15-16/10). Acara bertajuk “Inovasi dan Kemajuan Multidisiplin untuk Pencapaian SDGs di Masyarakat” ini mempertemukan para peneliti, dosen, dan mahasiswa guna membahas pendekatan multidisiplin dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seminar internasional ini secara khusus menghadirkan sejumlah professor dari berbagai negara. Yang hadir langsung ke UPN Veteran Jatim adalah Assoc. Prof. Dr. Eng. Muhammad Aziz dari University of Tokyo, Jepang dan juga Prof. Ts. Dr. Ruslan Abdul Rahim,Ph.D dari ASWARA, Malaysia. Sedangkan professor yang hadir secara virtual adalah Prof. Haifz T.A. Kahn, Ph.D dari The Oxford Institution of Population Ageing, UK. Bahkan, saat itu Prof. dr. Hj. Rika Yuliwulandari, M.Hlt., Sc. Ph.D., Sp.KKLP., Subsp. FOMC yang merupakan Dekan Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jawa Timur bertindak sebagai Keynote Speaker dalam seminar tersebut.
Dalam sambutannya, Rektor UPN Veteran Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT., IPU, menyampaikan bahwa seminar ini digelar untuk membahas solusi inovatif dalam mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan. “Kita perlu menghadapi berbagai tantangan ini dengan pendekatan yang lebih kreatif dan inovatif, guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk menginspirasi gagasan kreatif dalam mendukung pencapaian SDGs di berbagai sektor kehidupan. Bahkan, ia juga berharap melalui acara itu dapat menjadi wadah bagi para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan ide-ide baru yang relevan untuk masyarakat.
Prof. Fauzi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu serta pemanfaatan teknologi, ilmu sosial, dan ilmu alam dalam merumuskan strategi yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi.
“Kita harus mengedepankan kesejahteraan sosial serta pelestarian lingkungan, karena pembangunan berkelanjutan bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagaimana kita menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan menjaga alam untuk generasi mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Ruslan Abdul Rahim dalam materinya menguraikan konsep “meta versity”, yakni penerapan metaverse dalam lingkungan universitas. Menurutnya, Meta versity merupakan langkah transformasional bagi institusi pendidikan, di mana dunia virtual dan nyata dapat terhubung secara seamless.
“Ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga pendekatan baru dalam proses belajar mengajar yang mengubah cara kita berinteraksi dan memperoleh pengetahuan,” kata Prof Ruslan.
Gagasan ini lahir dari pendekatan pembelajaran hibrida yang berkembang selama pandemi COVID-19, di mana pembelajaran daring dan luring digabungkan. Bagi dia, Pandemi telah memaksa semua stakeholder untuk memikirkan ulang bagaimana pendidikan dijalankan. Dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, tidak hanya memperluas jangkauan akses Pendidikan, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas pembelajaran di lingkungan akademis.
“Meta versity akan membawa perubahan yang signifikan, baik dalam hal metode pembelajaran maupun kolaborasi global antar universitas,” tegasnya.
Kemudian, Prof. Muhammad Aziz menekankan bahwa tantangan terbesar dalam penerapan teknologi baru bukan pada teknologinya, melainkan pada pemahaman konteks penerapannya. Ia menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan penerapannya yang disesuaikan dengan kebutuhan di bidang tertentu.
Ketua Pelaksana ISRM Mahima Romadonna menyampaikan bahwa Salah satu rangkaian penting dari seminar ini adalah sesi ‘Diskusi panel’ yang berlangsung selama dua hari. Sebanyak 364 Panelis melakukan presentasi dan berdiskusi secara daring mengenai hasil penelitian (SDGs) yang telah dibuat dan didaftarkan.
“Peserta kegiatan ISRM 2024 ini berasal dari universitas di dalam negeri maupun luar negeri. Peserta dari luar negeri diantaranya berasal dari Assumption University – Thailand, Adelaide Medical School, United Arab Emirates University, University Teknologi MARA, Universitas Islam International Malaysia, Universiti Putra Malaysia, Universiti Malaysia Pahang, Universidade Dili – Timor Leste,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa acara ini adalah bentuk konkret komitmen dari UPN ‘Veteran’ Jawa Timur untuk mendukung program SDGs yang dijalankan oleh PBB. Selain itu, tujuan digelarnya acara ini adalah untuk mendorong penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat secara umum, sehingga dapat memajukan keilmuan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
“Harapannya dengan terselenggaranya acara ini selain untuk mengembangkan dan meningkatkan keilmuannya baik terapan maupun teori. Hasi-hasil dari penelitian serta pengabdian masyarakat (Abdimas) dapat dimanfaatkan kepada masyarakat sehingga mendorong bersama-sama untuk mewujudkan SDGs di Indonesia,” pungkasnya. (q cox)