SURABAYA (Suarapubliknews) – Pewacanaan bakal calon Wali kota Surabaya yang mengemuka jauh dari wacana publik, karena menurut Dr. Suko Widodo Drs., M.Si, kandidat lebih menonjolkan personalitasnya, bukan visinya.
Dosen Fisipol yang juga pakar komunikasi politik asal Universitas Airlangga ini mengatakan, idealnya, agar gaung bersambut dan mendapat dukungan publik, maka kandidat harus memiliki konsep yang realistis.
“Misalnya, menawarkan konsep transportasi publik, perbaikan kampung, dan lainnya. Itulah kenapa survey Departemen Statistik yang dipublikasikan media massa beberapa waktu lalu menemukan bahwa 95% responden belum memiliki pilihan,” ucap Suko kepada media ini. Sabtu (27/07/2019)
Suko berpendapat, kalau saja kandidat punya visi yang terkonsep sesuai ekspektasi dan kebutuhan publik, maka kandidat itu akan terdongkrak popularitasnya.
“Yang terjadi saat ini, kandidat baru muncul dengan identitasnya. Belum dengan visinya,” tandasnya.
Oleh karenanya Suko berharap, kandidat mulai membuka gagasan yang bakal dikerjakan jika terpilih. “Selama ini publik hanya jadi ajang perkenalan. Bukan diajak berdialektika,” imbuhnya.
Jadi, lanjut Suko, hampir tak ada proses Kokunikasi politik antara kandidat dengan publik. Padahal komunikasi politik memerlukan ide berupa visi.
“Kandidat yang tak mampu mengelola komunikasi politik bakal tak mendapat dukungan publik.” pungkasnya. (q cox)