KEDIRI (Suarapubliknews) – Perhatian Pemkab Kediri kepada masyarakatnya tidak memandang strata dan status sosialnya, termasuk untuk warga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Terbaru, Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan jaminan perawatan terhadap pasien Wiji Fitriani asal Desa Ngadi Kecamatan Mojo, yang mengalami gangguan jiwa dan hanya tinggal bersama neneknya.
Krisna Setiawan,SAP, M.Si Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri, mengatakan bahwa pada tahun 2017 lalu Pemerintah Kabupaten Kediri sudah menangani Wiji Fitriani untuk menyembuhkan kejiwaannya.
“Tahun 2017 pasien sudah dibawa ke RS Lawang, namun pasien masih mengalami luka-luka akibat gigitannya sendiri ketika kambuh dan harus diamputasi,”, ujar Kadiskominfo Pemkab Kediri ini. Senin (22/04/2019)
Menurut dia, proses amputasi akan dilaksanakan di RSUD Pare, namun tindakan tersebut terhalang oleh neneknya yang tidak memperbolehkan tangan Wiji diamputasi, dan terpaksa Wiji dibawa pulang ke rumah.
“Bentuk perhatian serta tindakan untuk Saudari Wiji Fitriani tersebut sudah diberikan pada hari Jumat, 19 April 2019 serta langsung mendapatkan perawatan di RSJ Menur untuk penyembuhan dan perawatan kejiwaannya” tuturnya.
Sebelumnya, kata Kadiskominfo, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sudah melakukan kunjungan ke rumah yang bersangkutan bersama TKSM (Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat) dan berkoordinasi langsung dengan perawat dari puskesmas setempat.
Krisna Setiawan menerangkan bahwa hasil koordinasi tersebut menemukan kondisi Wiji Fitriani sangat memprihatinkan. Apabila kondisi kambuh, Wiji Fitriani cenderung menyakiti diri sendiri, salah satunya dengan menggigit jari-jari tangan sampai berdarah.
“Wiji Fitriani juga mendapatkan kunjungan secara rutin dari perawat jiwa puskesmas setempat serta mendapatkan fasilitasi BPJS untuk masyarakat kurang mampu dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai),” tandasnya.
Untuk menyembuhkan luka-luka, lanjut Kadiskominfo, Wiji dibawa ke RS DR. Iskak Tulungagung didampingi oleh relawan. Selain itu, tindakan operasi juga akan dilaksanakan setelah hasil koordinasi dari pihak RS. Dr. Soetomo dengan Tim JSC (Jatim Social Care), berkordinasi bersama Dinsos Prov, Dinsos Kab, Teman2 TKSK (pendamping pasung), Dinas Kesehatan, Camat Mojo, Puskesmas Ngadi, UPT Bina Laras Butuh Kras, RSJ Lawang dan UPT PRSBKW serta adanya persetujuan dari keluarga.
“Saat ini Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kabupaten Kediri tetap memantau kondisi dan terus memberikan perhatian untuk memastikan Wiji benar-benar sembuh,” pungkasnya. (q cox)