MOJOKERTO (Suarapubliknews) – Jalan pintas Pacet Mojokerto ke arah Kota Batu atau sebaliknya, yang lazim disebut ‘jalur Cangar’ memang kondisinya cukup ekstrim karena jalur ini memang dikenal ekstrim yakni banyak sekali belokan, turunan dan naik yang sangat tajam.
Untuk itu, diperlukan kewaspadaan yang tinggi bagi pengendara R2 maupun R4 juga kondisi kendaraan yang prima. Pasalnya, tak sedikit pengendara yang akhirnya mengalami kendala pada kendaraannya karena berbagai hal, seperti rem panas dan blong atau kampas serta mesin yang panas.
Situasi dan kondisi ini sepertinya menjadi perhatian warga Mojosari utamanya kaum muda yang kemudian mendirikan komunitas relawan dengan nama Info Seputar Mojosari (ISM), dengan tujuan membantu keselamatan pengendara dan telah berdiri sekira 5 tahun lalu.
Hal ini disampaikan Murshid Efendi (22) yang akrab disapa Pandik, saat ditemui media ini di wilayah Sendi. Dia sedang menjalankan tugasnya sebagai anggota tim rescue di lokasi tersebut bersama anggota lainnya.
Pandik mengaku jika dirinya telah 2 tahun bergabung dalam relawan Info Seputar Mojosari (ISM) dan bermarkas di Mojosari, karena semata-mata merupakan panggilan jiwa untuk membantu sesama.
“Kami bertugas membantu pihak Kepolisian mengawasi para pengendara R2 dan R4, terutama yang membutuhkan bantuan. Selain itu, kami juga membantu evakuasi jika terjadi kecelakaan,” ucap Pandik kepada media ini.
“Kemudian kami juga akan terus mengingatkan kepada pengendara ntuk tetap berhati-hati, jika kendaraannya mengalami trouble, terutama rem dan kampasnya panas, kami minta untuk berhenti sejenak,” tutur Pandik.
Menurut Pandik, komunitasnya akan turun lapangan di saat jalanan ramai, terutama di jelang dan saat week end, karena pengendara dari Pacet ke arah Kota Batu atau sebaliknya sangat ramai bahkan cenderung padat.
Tugas mulia membantu sesama ini dilakukan dengan sukarela dan senang hati, sehingga bisamembantu tugas Kepolisian dalam menjaga keamanan sekaligus keselamatan para pengendara yang melintas. (q cox)