JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Pasar modal Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan peningkatan jumlah investor yang mencapai lebih dari 14,3 juta per Oktober 2024. Hal ini mencerminkan pertumbuhan sebanyak 2 juta investor dibandingkan awal tahun ini, di mana jumlah investor hanya 12,3 juta. Namun, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bapak Iman Rachman, menekankan bahwa angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa.
Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di industri pasar modal, Iman Rachman menyatakan, “Meskipun kita melihat pertumbuhan yang positif, tantangan besar masih ada di depan kita. Saat ini, jumlah tenaga kerja profesional di pasar modal hanya kurang dari 2% dari total investor, dan banyak di antaranya yang sudah tidak aktif. Ini menunjukkan perlunya peningkatan jumlah profesional yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang pasar modal,” katanya.
Bursa Efek Indonesia, melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IKEPAMI, telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang akan terjun ke industri keuangan. “Kami berkomitmen untuk menciptakan SDM yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan lokal dan global,” tambahnya.
LSP IKEPAMI saat ini menawarkan sembilan skema sertifikasi yang dapat digunakan untuk mengajukan izin profesi di pasar modal, termasuk skema untuk pemasaran dan manajemen risiko. Iman Rachman menekankan pentingnya kolaborasi antara LSP dan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas sertifikasi kompetensi profesi.
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) juga memberikan dukungan penuh kepada LSP IKEPAMI dalam mengembangkan asesor kompetensi. “Kami berharap dengan peningkatan jumlah asesor dan Tempat Uji Kompetensi (TUK), lebih banyak masyarakat Indonesia dapat mengakses sertifikasi di bidang keuangan pasar modal,” ungkapnya.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan akan tercipta lebih banyak tenaga profesional di bidang keuangan pasar modal, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan industri keuangan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Bursa Efek Indonesia berupaya untuk memastikan bahwa pertumbuhan pasar modal yang pesat dapat diimbangi dengan ketersediaan tenaga profesional yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (q cox, tama dini)