SURABAYA (Suarapubliknes.net) – Pabrikan motor asal Italia, selama lima tahun berkiprah di dunia otomotif, Benelli Motor Indonesia mencatat secara nasional pihaknya telah menjual sebanyak 7.000 unit. Jumlah itu mencakup motor seri Motobi, TNT, hingga moge.
Direktur PT Benelli Motor Indonesia, Steven Kentjana Putra mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan mampu menjual 2000 unit secara nasional dari total 26 dealer. Untuk di Jawa Timur, hingga akhir tahun ini Benelli optimistis bisa menjual 600 unit.
“Setiap tahunnya, pertumbuhan pasar Benelli Motor Indonesia di Jawa Timur terus mengalami kenaikan di kisaran 20-30 persen. Untuk menggenjot itu, satu di antaranya kami cukup konsisten dengan mengikuti pameran seperti AutoMall 2018,” katanya ditemui disela pameran CodyMaxx AutoMall 2018.
Diakui bisnis otomotif di tanah air dinilainya sangat sensitif. Menurutnya, para pelanggan kini ekspektasinya hanya satu yakni bagaimana purna jual dari sebuah produk otomotif tersebut.
“Fenomenanya yang ditemui oleh Benelli itu, masyarakat belum beli motornya tapi sudah menanyakan berapa harga jualnya. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Benelli,” terang Steven.
Kali ini Benelli mengandalkan fenomena motor klasik atau retro yang lagi booming akibat Film Dilan. Mengusung motor seri Motobi 152 permintaan motor klasik melonjak secara drastic pada Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2018 beberapa bulan lalu.
“Masyarakat saat ini lebih menginginkan produk-produk otomotif yang memang out of mainstream. motor klasik kalau digunakan di jalanan itu terlihat lebih eye-catching. Terlihat maskulin dan punya nilai history tersendiri,” tuturnya.
Sebagai brand baru di Indonesia, tentu masalah sparepart hingga service itu dipertanyakan. Untuk itu, kami menghadirkan dealer-dealer yang mengusung 3 S (service, sparepart, dan sales). Sementara unuk pabrik terletak di Bogor.
“Tahun ini kami berencana menambah dealer di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Untuk di Jawa Timur, dealer Benelli sudah berada di Surabaya, Kediri, Malang, dan Banyuwangi,” tandas Steven. (q cox, Tama Dinie)