SURABAYA (Suarapubliknews) – Polemik warga perumahan Dharmahusada Mas atas dampak pembangunan proyek Grand Dharmahusada Lagoon (GDL), akhirnya ditanggapi oleh PT. PP Properti Tbk selaku kontraktor pelaksana.
Nurjaman Pimpinan Proyek Grand Dharmahusada Lagoon (GDL) dari PT PP Properti Tbk, mengatakan jika pihaknya akan tetap berusaha untuk bersinergi dengan warga Dharmahusada Mas, karena akan bertetangga dalam jangka waktu yang lama.
“Kita ini tetap berusaha untuk bersinergi dengan warga karena akan bertetangga cukup lama, maka kami harapkan bisa saling memahami,” ucapnya kepada sejumlah awak media di acara presscon yang digelar di Rollas Cafe Surabaya. Kamis (01/08/2019)
Oleh karenanya, lanjut Nurjaman, pihak GDL sebelumnya telah menghubungi dan mengundang seluruh warga yang mengaku jika rumah tinggalnya mengalami kerusakan sejak Proyek pembangunan Aparatemen Grand Dharmahusada Lagoon dilaksanakan.
Namun terkait dana perbaikan, Nurjaman berharap agar bisa saling memahami karena dana perbaikan itu adalah hasil kesepakatan yang didahului dengan klarifikasi dan negosiasi, artinya nilai dana perbaikan yang disepakati tidak bisa dijadikan pembanding dengan pengajuan warga.
“Jadi tidak ada nilai 20 atau 30 persen, karena pihak kami juga memiliki perhitungan tersendiri. Harus dilihat juga volume dll. Sehingga tidak bisa penggantian itu harus 100 persen,” tuturnya.
Bahkan Nurjaman juga memberikan keterangan jika selama ini pihaknya telah melakukan perbaikan rumah tinggal warga Dharmahusada Mas dengan jumlah sekira 100 an rumah.
“Data pastinya saya nggak pegang, tapi rumah yang sudah dilakukan perbaikan kemungkinannya sudah mencapai seratus lebih,” terangnya.
Acara presscon ini juga dihadiri oleh 3 pemilik rumah di kawasan Dhamahusada Mas yang tergabung dalam paguyuban, dan telah mendapatkan dana perbaikan dari manajemen proyek apartemen Grand Dharmahusada Lagoon. (q cox)