SURABAYA (Suarapubliknews) – PDI Perjuangan (PDIP) terus bertahan menjadi pemuncak dalam berbagai survei jelang Pemilu 2024. Yang terbaru, survei Litbang Kompas yang dipublikasikan Selasa (22/3/2023) menyebutkan, elektabilitas PDIP mencapai 22,9 persen, melonjak 1,8 persen dibanding survei pada Oktober 2022 yang sebesar 21,1 persen.
Survei Litbang Kompas tersebut dilakukan pada periode 25 Januari sampai 4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Tingkat kepercayaan pada survei ini 95 persen, margin of error plus minus 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana
Adapun setelah PDIP, ada Partai Gerindra sebesar 14,3 persen, Golkar 9 persen, Demokrat 8,7 persen, NasDem 7,3 persen, dan PKB 6,1 persen.
Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, hasil survei yang terus tinggi menunjukkan besarnya kepercayaan rakyat kepada partai berlambang banteng tersebut.
Gelombang besar kepercayaan rakyat tersebut didapatkan setelah seluruh jajaran partai secara intens menjalankan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri selalu berpesan agar seluruh kader hingga di kampung-kampung senapas sejalan dengan denyut nadi kehidupan rakyat. Kita tidak boleh berjarak. Suka dan duka bersama rakyat. Itulah yang dijalankan sehingga hasil survei menunjukkan PDI Perjuangan selalu menjadi pemuncak, bahkan trennya terus naik,” ujar Adi.
Adi mencontohkan, di Surabaya, para kader terjun ke kampung-kampung untuk membantu masalah pendidikan, kesehatan, sosial, hingga infrastruktur. Kerja gotong royong yang menonjolkan kekompakan kepemimpinan PDIP di Surabaya telah mampu membantu masyarakat luas.
“Di Surabaya, secara konsisten kepemimpinan PDI Perjuangan terus menggulirkan kebijakan-kebijakan publik yang pro wong cilik, seperti pendidikan dan kesehatan gratis, makanan gratis tiap hari untuk warga kurang mampu, penanganan stunting, memperkuat peran perempuan di semua lini, pengembangan olahraga dan komunitas anak muda, hingga penataan kampung,” ujar Adi yang juga ketua DPRD Surabaya.
Dengan kerja kerakyatan itulah, lanjut Adi, rakyat memberi kepercayaan kepada PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
“Kami di PDI Perjuangan lebih memilih jalan politik kerakyatan, dengan ideologi yang jelas yaitu Pancasila, yang dibumikan dengan kerja nyata di tengah rakyat,” ujar Adi.
Dia menambahkan, meski hasil survei sangat menggembirakan, seluruh jajaran di Surabaya tidak akan pernah berpuas diri. “Terima kasih atas kepercayaan rakyat terhadap PDI Perjuangan. Jangan terlena! Kita mengikuti arahan Ibu Megawati, harus terus kerja kerakyatan di lapangan,” tegas Adi.
Dalam survei Surabaya Survey Centre (SSC), yang dirilis Januari lalu, PDI Perjuangan di Kota Surabaya juga semakin digdaya di puncak, dengan elektabilitas 46,7 persen. Disusul partai-partai politik lain yang di bawah 9 persen.
Menurut survei SSC, kepuasan masyarakat Surabaya terhadap kinerja pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji berada di angka tinggi. Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wali Kota Surabaya sebesar 79,6 persen. Sedangkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja wakil wali kota sebesar 73,3 persen.
Eri Cahyadi dan Armuji maju dalam Pilkada Surabaya 9 Desember 2020, diusung tunggal oleh PDI Perjuangan. Pasangan itu menang telak dan terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya. (q cox)