SURABAYA (Suarapubliknews) – Jumlah pasien Covid 19 yang dinyatakan sembuh bertambah 154 orang menjadi 1361 orang, Pemprov Jatim berharap pasien sembuh menyumbangkan Plasma Darah untuk terapi kesembuhan pasien yang masih dirawat.
Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan sudah menerima 20 orang calon pendonor plasma darah untuk membantu pengobatan pasien yang masih dirawat di RS milik Pemprov.
“Alhamdulillah sudah ada 20 calon pendonor plasma darah yang mendaftar ke RSUD dr Soetomo. Dan hari ini sudah ada 3 pendoror yang diproses untuk diambil plasma darahnya,” katanya.
Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini menjelaskan bahwa dari 20 calon pendonor tersebut tentunya tidak semuanya bisa langsung diambil plasma darahnya karena harus melalui rangkaian screening terlebih dahulu oleh tim khusus.
“Pengambilannya memang mudah seperti donor darah. Tapi screeningnya cukup ketat, karena harus dilakukan rapid test dan PCR test terlenih dulu dan harus negatif hasilnya. Kemudian pendonor juga dicek apakah terbebas dari HIV/AIDS, TBC, Sipilis maupun Hepatitis, serta tingkat antibody yang dimiliki minimal sepertiga ratus,” papar joni.
RSUD dr Soetomo merupakan salah satu dari 10 rumah sakit di Indonesia yang sudah ditunjuk Kemenkes untuk ikut protocol plasma convalescent dalam penanganan pasien Covid-19.
“Kami targetkan ada 103 plasma theraphy di Jatim, namun saat ini baru dapat 7 orang yang telah menggunakan treatment plasa convalescent,” lanjutnya.
Penggunaan theraphy plasma darah ini memang tidak mudah, sebab pasien harus memiliki kriteria seperti gejala klinisnya berat dan sangat berat, plasma darahnya compatibel dengan milik pendonor serta harus ada persetujuan dari pasien karena metode ini masih bersifat clinical trial.
Sebelumnya RSUD dr Soetomo Surabaya menerima bantuan plasma darah dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta sebanyak 21 bag sudah digunakan untuk 6 pasien, masing-masing pasien rata-rata membutuhkan 3 bag. “Kami juga mendapat kiriman 1 bag lagi berisi 3 dari RSPAD,” tambah Joni.
Dirut RSUD Syaiful Anwar Malang dr Kohar Haris Santoso menyatakan bahwa pihaknya sudah menggunakan metode plasma convalescent dari 2 orang pendonor. “Sudah kami ujicobakan ke satu pasien Covid-19 yang kondisinya parah, setelah kami berikan 3 kali plasma darah dalam sehari masing-masing sebanyak 200 cc, Alhamdulillah pasien tersebut besoknya membaik sehingga tak perlu menggunakan ventilator lagi,” terangnya.
Virus Covid-19 ini merupakan penyakit baru sehingga di seluruh dunia yang mengalami pandemi belum menemuan metode theraphy yang paten sehingga semuanya masih bersifat clinical trial. RSUD dr Soetomo Surabaya menjadi bagian diantara 45 riset nasional untuk penanganan pandemi Covid-19.
“Selama ini obat yang kami gunakan untuk menangani pasien Covid-19 adalah Avigan, Cloroginium dan Plasma Darah. Kesemuanya itu juga digunakan di negara-negara lain di dunia tapi sifatnya hanya signifikan untuk mempercepat kesembuhan supaya tida timbul komplikasi jadi bukan menyembuhkan arena antivirus atau vaksinnya belum ditemukan,” lanjut Kohar.
Ia menjelaskan bahwa virus corona disease (Covid-19) itu ketika masuk ke tubuh manusia akan mengeluarkan antigen. Selanjutnya tubuh manusia akan mengeluarkan antibody untuk melawan.
“Antibody atau tentara dalam tubuh manusia itu biasanya akan keluar untuk melawan ketika virus yang masuk sudah menimbulkan gejala akut biasanya inkubasinya 1-3 hari dan dalam kondisi kronis dalam 7 hari. Inilah yang dapat diketahui melalui Rapid Test,” paparnya. (q cox, tama dinie)