SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Kinerja ekonomi Jawa Timur pada tahun ini diperkirakan bakal lebih baik dibanding tahun lalu. Bank Indonesia Jawa Timur memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Jatim di 2024 bakal mencapai 4,9% hingga 5,3%. Hal ini diungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Doddy Zulverdi saat Bincang Bareng Media 2024.
“Kisaran kami sekitar 4,9% sampai 5,7%. Jadi titik tengahnya ya kisaran 5,3 persen, agak membaik dibanding tahun lalu. Ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan ditengah kondisi global yang masih belum menentu,” ukapnyanya, Senin (29/1).
Optimisme tersebut menurutnya dengan melihat terus menanjaknya permintaan domestic yang tercermin dari kenaikan konsumsi rumah tangga dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), dampak dari pesta demokrasi pemilu 2024.
“Kalau ditilik dari jenis lapangan usahanya diantaranya adalah sektor-sektor yang menghasilkan barang yang dikonsumsi, diantaranya barang-barang industri, bahan pangan, tekstil, jasa perdagangan, makanan dan minuman. Sektor itu yang kami melihat akan terangkat di tahun ini yang sejalan dengan peningkatan konsumsi. Saya juga berharap konsumsi pemerintah membaik, sehingga sektor yang barangnya banyak dibeli oleh pemerintah juga akan terangkat,” ujarnya.
Selain itu, investasi juga diproyeksikan akan lebih rendah dibanding tahun lalu sehingga target inflasi di tahun ini diturunkan mencapai 2,5 % plus minus 1 dibanding tahun 2023 yang mencapai 2,93%. Adapun faktor dasar yang mendorong terkendalinya inflasi yaitu tuntasnya Elnino di tahun ini sehingga cuaca menjadi lebih baik dibanding 2023. Kondisi ini menyebabkan produksi pertanian menjadi lebih baik sehingga pasokan untuk bahan pangan tidak terjadi gejolak lagi.
Sektor peternakan juga diprediksi akan semakin membaik seiring dengan lebih terkendalinya penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit Lumpy Skin Disease (LDS) pada ternak. “Dampak lanjutan kenaikan BBM telah selesai dan harga beras saat ini juga cenderung stabil dengan equilibrium baru,” lanjutnya.
Dari sisi ekspor Jatim, perkiraan di tahun ini cukup positif ada rebound. “Ini cukup menarik karena dari sisi global ekonomi masih terus melambat di tahun ini tetapi ekspor Jatim justru tumbuh positif. Dan kami tengah mendalami apa kekuatan utamanya sehingga kita bisa lebih mendorong kinerjanya,” terangnya.
Ia menegaskan, aktifitas di kawasan industri juga terus meningkat. Memang beberapa proyek strategis seperti proyek smelter di JIPEE tahun ini mulai jalan. “Kami memang banyak berharap pada proyek hilirisasi untuk bisa mengangkat prestasi ekonomi maupun sektor konsumsi, walaupun belum cukup kuat,” ucapnya.
Dari sisi investasi, diperkirakan akan tetap tumbuh positif tetapi landai. Karena investor masih banyak yang menunggu, wait and see. Mereka sedang menunggu tanggal mainnya, tetapi tetap positif hanya saya agak melambat dibanding tahun lalu.
“Jadi, yang mengangkat ekonomi Jatim paling besar di tahun ini adalah sektor dr rumah tangga dan sektor konsumsi LNPRT untuk kebutuhan Pemilu, industri pengolahan, pertanian, Mamin dan juga jasa,” pungkasnya. q cox, tama dini)