Pemerintahan

Bikin Film Dokumenter, Reporter Prancis Blusukan di Pasar Pabean

62
×

Bikin Film Dokumenter, Reporter Prancis Blusukan di Pasar Pabean

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pasar Pabean semakin mendunia. Salah satu pasar yang memikili kekhasan sebagai pasar rempah-rempah dan pasar ikan terbesar di Kota Pahlawan ini, dikunjungi tiga reporter asal TV5Monde, salah satu stasiun televisi terbesar di Prancis, Selasa (12/2/2019).

Kedatangan mereka untuk merekam aktifitas di pasar tradisional yang berada di Jalan Songoyudan itu. Mereka tertarik mendokumentasikan pasar yang usianya sudah berusia 170 tahun ini.

“Hasil rekaman itu akan dijadikan film dokumenter yang bertajuk “pays et marches du monde,” ungkap Country Manager France Visit Indonesia Tourism Officer, Eka Moncarre.

Proses pengambilan gambar di Pasar Pabean dilakukan sekitar tiga jam, mulai pukul 06.30 WIB hingga 09.30. Tiga kru TV5Monde, yakni Xavier Petit, Fabien Da Luz dan William, sangat antusias blusukan di pasar. Mereka mengabadikan riuhnya para pedagang dan pembeli di stan bawang merah-bawang putih, serta di stan ikan kering.

Mereka juga mewawancarai beberapa pedagang. Dengan antusias pula, para pedagang menyambutnya. “Iki ape digawe opo, Pak? Mlebu TV yo (Ini mau dipakai apa, Pak? Dimasukkan televisi ya?” tanya pedagang kepada kameraman TV5Monde.

Karena yang ditanyai tidak tahu bahasanya, pertanyaan itu dibalas dengan senyuman. Lalu, gelak tawa pun terjadi sambil kameraman tadi tetap merekam.

Tetapi begitu ia hendak beranjak, kameraman tersebut mengucapkan kata “Terima Kasih”. Tentu saja dengan logat yang belum fasih. “Lho ternyata bisa bahasa Indonesia,” ujar pedagang tadi. Gelak tawa pun terjadi.
Kedatangan tiga reporter ini pun juga tak luput dari keinginan para pedagang untuk mengajaknya berswafoto (selpi). Baik Xavier Petit, Fabien Da Luz dan William, melayaninya dengan ramah.

Eka Moncarre mengatakan ketertarikan mendiokumentasikan Pasar Pabean karena pasar ini berada di kawasan heritage. “Apalagi Pasar Pabean memiliki sejarah dan termasuk bangunan cagar budaya,” ujarnya.

Diungkapkan pula, kedatangan mereka ini dalam rangka kegiatan promosi wisata Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Sebelum ke Surabaya, sebelumnya mereka sudah melakukan trip ke Balikpapan, Kutai Barat, Sukamade (Banyuwangi) dan Bromo.

“Semua pengambilan gambar di Indonesia ini akan dijadikan film dokumenter yang akan ditayangkan di TV5Monde dalam empat episode,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan kedatangan mereka ke Surabaya memang lebih fokus pada kawasan kota tua.

“Tapi mereka juga merekam destinasi wisata lain di Surabaya, misalnya Kalimas, Kampung Maspati, Sate Klopo, gedung tua di Jalan Pahlawan dan beberapa taman,” katanya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *