Aksi massa yang mengatasnamakan Arek Bonek 27 didepan Balai Kota Surabaya yang dipimpin Andi Peci menuntut pertanggungjawaban walikota Surabaya terkait dualisme Persebaya (Persebaya IPL dan Persebaya ISL) dengan mengancam akan melengserkan Tri Rismaharini dari jabatannya sebagai Walikota Surabaya.Jumat (3/1/2014)
SURABAYA (SPNews) – Andi Peci bersama sekitar 3000 bonek pendukungnya menuntut Risma bersedia menemui massa untuk mendengarkan tuntutan. “Walikota harus menemui kami, jika tidak kami akan bertahan disini selama dua hari,” ancamnya.
Tidak hanya itu, mereka juga mencemooh kepengurusan PSSI saat ini serta membentangkan spanduk yang mencela pula. Selain itu, mereka akan mengancam akan merobek gambar-gambar Risma, entah itu berupa baliho ataupun spanduk.
“Kami tidak akan mengakui Risma sebagai Walikota Surabaya bila tak bisa menyelesaikan masalah dualisme Persebaya ini ini,” seru orator Bonek, Andi Peci dalam orasinya.
Hal ini dilakukan karena mereka merasa geram setelah perwakilan Arek Bonek 27 tidak terpenuhi keinginannya untuk bertemu Risma dengan hanya ditemui Kabag Strategis Bakesbang Pol Linmas, Ucok Hendrie Perdamaian Simanjuntak.
Selain itu, massa bonek 27 ini juga mengancam bakal berbuat anarkis dengan merobek gambar Risma dan merusak taman-taman di Surabaya. “Jangan salahkan kami jika bertindak lebih untuk menurunkan Risma sebagai Walikota Surabaya,” imbuhnya.
Setelah gagal menemui Walikota Surabaya, tepat pukul 16.33 WIB, massa membubarkan diri dan kembali ke Wisma Persebaya di Jl Karanggayam. (q cox)