Terganjalnya Persebaya 27 untuk mengikuti serangkaian pertandingan di PSSI, membuat ribuan supporter Persebaya yang dikenal dengan sebutan bonek melakukan demonstrasi ke Kantor Pemerintah Kota Surabaya, untuk menuntut keadilan. Hal ini dipicu lantaran ikutnya Persebaya Divisi Utama (DU) mengikuti Indonesia super league ISL.
SURABAYA (SPNews) – Bonek Persebaya 27 mengaku bahwa selama ini yang didukung oleh mayoritas bonek adalah persebaya 1927 yang berlaga di Indonesia premier league . Sempat terjadi debat kusir antara walikota Surabaya dengan beberap perwakilan bonek. Salah satu perwakilan, Ita Nasyiah menuding selama ini walikota bertindak diskriminatif.
“Selama ini yang bisa bertemu walikota adalah perwakilan Persebaya DU. Sedangkan Bonek Pendukung Persebaya 1927 tidak pernah diakomodasi,” teriaknya.
Bonek memaksa Walikota Surabaya membuat pernyataan untuk melarang Persebaya DU bermain di Surabaya. Keinginan membuat pernyataan dikabulkan Walikota, hanya saja isi surat yang dikirimkan ke PSSI tersebut, meminta induk organisasi olahraga sepakbola tersebut bersikap arif, dengan mengakomodasi keberadaan Persebaya 1927. Ia berharap persoalan persebaya 1927 bisa selesai, kondisi Surabaya kembali kondusif.
“Saya ingin di Surabaya tidak ada perselisihan, agar kepentingan warga Surabaya tenang. Untuk itu, saya harap di Pusat (PSSI) adil,” tegasnya, Senin (15/4/2013)
Walikota menegaskan selama ini belum pernah mengeluarkan izin pertandingan sepakbola di wilayahnya. Pemberian izin pertandingan menurutnya bukan kewenangan walikota.
“Saya tidak pernah mengeluarkan izin. Jika mereka (Persebaya 1927) diakui akan selesai masalahnya,” kata mantan Kepala Bappeko.
Meski aksi demonstrasi dikuuti ribuan bonek, namun aksi mereka berlangsung damai . Untuk menjaga ketertiban , ratusan aparat kepolisian dan satpol PP siaga di sekitar balaikota Surabaya. Walikota Surabaya juga tampak menyediakan nasi kotak untuk ribuan bonek yang berunjuk rasa. (q cox, Idr)