PemerintahanPeristiwa

BPBD Surabaya Gerak Cepat Mitigasi Semburan di Sungai Rungkut Tengah

102
×

BPBD Surabaya Gerak Cepat Mitigasi Semburan di Sungai Rungkut Tengah

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Semburan air berbau gas muncul di sungai kawasan persimpangan Jalan Rungkut Madya, Kelurahan Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Kamis (16/10/2025). Menindaklanjuti laporan tersebut, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya bergerak cepat ke lokasi untuk memastikan penyebab semburan.

Kepala BPBD Kota Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan bahwa semburan pertama kali dilaporkan melalui Command Center 112 pada Kamis (16/10) sekitar pukul 13.40 WIB. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung meninjau lokasi kejadian.

“Ketika kita melihat semburan ini, maka kemudian kita ajak teman-teman PDAM, itu yang pertama. Kemudian, kita ajak teman-teman dari Perusahaan Gas Negara (PGN), karena di wilayah Rungkut ini termasuk juga wilayah yang dilalui oleh saluran PGN,” kata Irvan saat meninjau lokasi semburan, Jumat (17/10/2025) siang.

Menurut Irvan, tim PDAM telah melakukan pengecekan pada Kamis (16/10) sekitar pukul 15.00 WIB dan memastikan tidak ada pipa air yang melintas di jalur tersebut. Selain itu, tim PGN juga melakukan observasi serta pemetaan terhadap saluran gas di sekitar lokasi. “Termasuk juga melihat ada aliran listrik atau tidak di sekitar semburan itu. Ternyata tidak ada,” ujarnya.

Di hari yang sama, Irvan mengungkap bahwa tim gabungan dari BPBD Surabaya dan PGN, kemudian melakukan penggalian hingga pukul 21.00 WIB. Meski sempat mematikan jalur gas untuk memastikan sumber semburan, fenomena semburan itu masih terus berlangsung.

“Ketika sudah digali, kemudian mereka mematikan jalur-jalur (gas) ini, apakah semburan itu berhenti atau tidak. Sempat berhenti, kemudian timbul lagi, dan seterusnya,” ujarnya.

Irvan menambahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut meninjau lokasi pada Kamis (16/10) pukul 23.00 WIB. Di saat itu pula, Wali Kota Eri sekaligus memerintahkan BPBD untuk berkoordinasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). “Keesokan paginya, teman-teman ITS datang membawa alat georadar untuk melakukan deteksi bawah tanah. Teman-teman ITS meminta agar dibuat perimeter di sekitar semburan ini,” katanya.

Berdasarkan hasil kajian sementara dari ITS dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Irvan memastikan bahwa kondisi di sekitar semburan dinyatakan aman. “Pak Wali Kota berpesan agar ini dijelaskan kepada masyarakat bahwa kondisi ini masih aman, dinyatakan aman oleh teman-teman ESDM, ITS, maupun PGN,” tegasnya.

Namun, terkait dengan penyebab pasti semburan, Irvan menyebut pihaknya masih menunggu hasil kajian lebih lanjut dari tim pakar ITS. “Sampai sekarang kita masih berkoordinasi dengan semua pihak. Atas arahan Mas Wali Kota, kita berkoordinasi dengan tim pakar dari ITS yang sampai sekarang masih melakukan penelitian,” ujarnya.

Selain pengamatan langsung di lapangan, Irvan menyatakan bahwa Pemkot Surabaya juga memanfaatkan teknologi pemantauan jarak jauh melalui kamera Closed-Circuit Television (CCTV). Langkah itu dilakukan sesuai arahan Wali Kota Eri Cahyadi saat meninjau lokasi semburan.

“Beliau memerintahkan agar CCTV diarahkan ke semburan. Tujuannya agar teman-teman ITS bisa melakukan pengamatan dan analisa. Selain nanti kita terjun ke bawah, kita akan pantau langsung melalui CCTV,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *