Peristiwa

BPS Catat 22 Juta Penyandang Disabilitas di Indonesia, BK3S Jatim Dorong Keberdayaan

47
×

BPS Catat 22 Juta Penyandang Disabilitas di Indonesia, BK3S Jatim Dorong Keberdayaan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di Jawa Timur akan digelar pada 6–7 Desember oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jawa Timur. Berbagai kegiatan digelar untuk merayakan peran dan keberdayaan penyandang disabilitas, mulai dari layanan kesehatan, pentas seni, hingga kompetisi kreatif.

Rangkaian kegiatan meliputi screening pemeriksaan mata, pameran dan bazaar UMKM Disabilitas, serta sejumlah lomba, antara lain fashion nusantara, joget tuli wicara, musik patrol, dan stand up comedy disabilitas.

Ketua Panitia HDI 2025, Isnawati, menjelaskan bahwa pihaknya ingin menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan dan kreativitas yang setara.
“Kami ingin membuktikan bahwa disabilitas mampu untuk berdaya tanpa batas. Itu tema kami tahun ini,” ujarnya.

Isnawati menambahkan bahwa acara ini juga menjadi ruang untuk membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan masyarakat, sekaligus mendorong program penyetaraan kesempatan. Salah satu penampilan yang akan ditampilkan adalah Difa Laras, kelompok karawitan yang seluruh anggotanya merupakan penyandang disabilitas.

Pada 7 Desember, rangkaian acara akan dilanjutkan dengan senam sehat disabilitas serta pagelaran wayang inklusi di Gedung Cak Durasim pada pukul 19.00 WIB. Adapun penutupan rangkaian kegiatan akan dilakukan pada 10 Desember melalui pembagian kacamata gratis untuk siswa dan lansia, yang dijadwalkan dihadiri Fatma Saifullah Yusuf, istri Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Ketua BK3S Jawa Timur, Pinky Saptandari, menyampaikan bahwa sasaran kegiatan ini mencakup seluruh penyandang disabilitas dan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap isu disabilitas di Jawa Timur.“Kami melibatkan banyak pihak, mulai dari individu, lembaga sosial hingga pengusaha yang peduli disabilitas,” jelasnya.

Dosen Universitas Airlangga tersebut menuturkan bahwa rangkaian HDI 2025 sebenarnya telah berlangsung sejak November. Sejumlah kegiatan yang telah berjalan antara lain pelatihan keterampilan tata wajah bekerja sama dengan Perempuan Indonesia Pintar (PIP) pada 15 November, serta penyampaian aspirasi pemberdayaan sosial disabilitas kepada DPRD Jawa Timur pada 19 November. Selain itu, BK3S juga menggelar pelatihan barista kopi bagi penyandang disabilitas pada 29 November, bekerja sama dengan Air Minum Biru dan Komunitas Mata Hati.

Pinky berharap rangkaian HDI 2025 dapat mendorong pemahaman yang lebih menyeluruh tentang isu disabilitas serta meningkatkan keberpihakan terhadap pemberdayaan sosial disabilitas di Jawa Timur. Tujuannya adalah memunculkan tindakan konkret dan memperkuat program pemberdayaan demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2023 terdapat lebih dari 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, atau sekitar 8,5 persen dari total populasi.
Berdasarkan data Kemendikdasmen per Oktober 2025, terdapat 245,3 ribu peserta didik disabilitas, dengan jumlah terbanyak di jenjang pendidikan menengah (151,7 ribu), disusul jenjang pendidikan dasar (67,8 ribu).

Jawa Timur menempati peringkat kedua provinsi dengan jumlah siswa disabilitas terbanyak, yakni 34,1 ribu siswa, berada di bawah Jawa Barat yang mencapai 38,1 ribu siswa. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *