SURABAYA (Suarapubliknews) – Usia Emas tumbuh kembang anak atau dikenal dengan Golden Age selain asupan gizi hendaknya diimbangi dengan mengajak anak lebih aktif berkreasi. Hal ini yang melatarbelakangi konsep belajar Bahasa Inggris terbaru English First Plaza Surabaya.
Center Director EF Plaza Surabaya, Putu Prabu Astiluhur mengatakan mengangkat semangat Brand New Look EF Plaza Surabaya hadirkan ruang belajar yang transparan dan lebih kekinian. Selain itu juag dihadirkan EF Kitchen, dimana jadikan dapur sebagai ruang belajar Bahasa Inggris.
“Kami ingin menciptakan ruang belajar yang lebih kekinian dengan nuansa homie dan instagrammable. Dinding ruang kelas semuanya kami ganti dengan kaca transparan, tujuannya supaya anak-anak tidak merasa berada di kelas,” katanya.
Kehadiran EF Kitchen pun bukan tanpa alasan, dapur merupakan salah satu bagian rumah yang selalu menjadi titik kumpul keluarga. Apalagi anak – anak di usia balita sangat suka ikut ibunya ke dapur.
“Dengan adanya ruangan belajar yang kami dekorasi menyerupai dapur ini, kami harap anak-anak bisa lebih nyaman belajarnya, seolah mereka ada di rumah. Seperti saat mereka menemani ibunya masak. Diruangan ini juga bisa dimanfaatkan para orang tua untuk menunggu anaknya yang belajar dikelas,” lanjut Prabu.
Senior Native Teacher EF Plaza Surabaya, Richard Jeffery menambahkan, kegiatan belajar Bahasa Inggris EF Kitchen sengaja dibuat supaya anak-anak lebih mudah menyerap materi. Murid juga melakukan banyak kegiatan yang menunjang prosesnya belajar Bahasa Inggis, antara lain membuat kerajinan tangan atau memasak.
“Ini adalah program belajar terbaru dan berbeda untuk anak-anak. Sama seperti saat anak-anak belajar bahasa ibu, bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Mereka cepat menangkap, karena lingkungan dan setiap kegiatannya menggunakan bahasa tersebut,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini salah satu juara Master Chef Indonesia, Chef Ken mengatakan dapur merupakan tempat belajar yang efektif dan positif untuk anak – anak, termasuk mempelajari bahasa inggris.
“Mengajak anak-anak belajar ke dapur, memasak apalagi, dapat merangsang motorik dan sensorik mereka. Juga bisa belajar mengontrol emosi loh sebenarnya, megang tahu pakai tangan itu supaya nggak hancur energinya harus seberapa? Kalau megang tahunya pakai capitan harus kekuatan menjapitnya seberapa,” ungkapnya. (q cox, Tama Dinie)