SURABAYA (Suarapubliknews) – Capaian business matching yang diikuti oleh 42 UMKM yang terdiri dari UMKM Binaan BI dan Mitra BI dalam gelaran Java Coffee Culture 2022 sebesar Rp 10 milliar. Hal ini diluar target yang hanya Rp 2 Milliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan penyelenggaraan JCC 2022 dimulai dengan eduCoffee (coffeetalk dan coffeepreneur), cupping experience (business matching), workshop brewing, showcase UMKM, dan dilanjutkan dengan berbagai lomba dan kompetisi.
Jumlah pengunjung hari kedua JCC 2022 mencapai 5.329 orang. Adapun peserta yang mengikuti acara EduCoffee dan Workshop Brewing, pada hari pertama sebanyak 1.945 peserta umum dan 33 pelaku UMKM. Hal ini tentunya menandakan kecintaan masyarakat terhadap produk kopi di Jawa yang sangat tinggi.
“Beberapa program Business Matching yang dilalui UMKM kopi diantaranya cupping test dengan mengklasifikasikan kualitas dan citarasa kopi sebagai proses quality control, cupping experience oleh para potential buyer, dan kerjasama platform digital pemasaran kopi,” katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno yang hadir secara virtual menyampaikan bahwa Ekonomi kreatif merupakan solusi dan pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Sektor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp 1.300 Triliun atau 7,4% pada PDB Nasional menempatkan Indonesia pada peringkat 3 besar dunia dengan 3 subsektor unggulan : Fesyen, Kuliner dan Kriya.
Dalam subsektor kuliner, komoditas kopi menjadi salah satu komoditas unggulan yang terus didorong untuk ekspor. Ekspor kopi Indonesia saat ini mencapai 384.52 ribu ton dengan nilai total USD 849,37 juta. Provinsi Jawa Timur merupakan pengekspor kopi terbesar ketiga di Indonesia, setelah Provinsi Lampung dan Sumatera Utara, dengan tujuan ekspor utama ke Amerika Serikat, Mesir dan Malaysia.
“Secara khusus, kami berharap event JCC ini dapat mendukung ekonomi kreatif khususnya komoditas kopi. Event – event seperti ini juga diharapkan dapat terus mendukung tingkat konsumsi kopi nusantara yang terus menjadi primadona di negeri sendiri dengan tetap memberikan kualitas terbaik,” katanya.
Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia menyampaikan bahwa sebagai mitra strategis Bank Indonesia, Komisi XI terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM salah satunya komoditas kopi.
“Kegiatan JCC ini diharapkan tidak hanya berhenti disini namun menjadi event tahunan Surabaya yang terus kita kawal bersama menjadi icon Surabaya. Nantinya, cakupan event ini diharapkan bisa diperbesar lagi menjadi Indonesia, tidak hanya Jawa,” katanya.
Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhi Karyono menyampaikan bahwa, misi dagang antar provinsi maupun ke luar negeri terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, salah satunya idengan mempromosikan komoditas unggulan yaitu kopi.
Saat ini Ibu Gubernur Jawa Timur sedang melaksanakan misi dagang luar negeri di wilayah Riyadh Alexadria dengan total komitmen penjualan sebesar USD 5 juta ekspor kopi Jawa Timur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga terus berkomitmen dengan melakukan Community branding kopi, ada Arabica Ijen, Jember dan Madiun. Saat ini mayoritas kopi diekspor dalam bentuk green bean.
Hal tersebut menandakan masih ada ruang optimalisasi kreatifitas dan inovasi dalam memperkuat value added kopi dari sisi off farm yang terus digarap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan mitra strategis lainnya. (Q cox, tama dini)