SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan pentingnya olahraga dalam meningkatkan kualitas hidup, Decathlon kini hadir di Surabaya dengan konsep baru. Toko ini menyediakan lebih dari 5.000 peralatan olahraga dari 60 cabang, dengan harga lebih terjangkau dan semakin banyak variasi produk lokal.
CEO Decathlon Indonesia Sujita Baruah mengatakan mulai 1 September 2024, pihaknya sepenuhnya mengambil alih manajemen dari mitra waralabanya. Diakuinya, sejak toko Decathlon dibuka pertama kali di Surabaya pada tahun 2022, pihaknya menyadari pentingnya memiliki kontrol langsung atas operasional dan hubungan dengan komunitas lokal.
“Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia, dan kami memahami peran olahraga dalam kehidupan masyarakatnya. Misi kami di sini adalah menyediakan berbagai produk olahraga, dari tingkat pemula hingga ahli, dan menawarkan kepada pelanggan tempat di mana mereka dapat berkegiatan dan merasakan langsung keajaiban berolahraga,” paparnya.
Menurutnya, Surabaya adalah bagian integral dari strategi ekspansi Decathlon di luar Jakarta. Pihaknya tidak hanya sekadar membuka lebih banyak toko, namun lebih menciptakan peluang bagi semua orang untuk terlibat langsung dalam kegiatan olahraga melalui harga yang terjangkau dan berbagai penawaran.
Chief Marketing Officer Decathlon Indonesia Henry Pfisterer, menambahkan, Decathlon Surabaya lebih dari sekadar toko, ini adalah pusat olahraga. Decathlon menawarkan kesempatan bagi pelanggan untuk mencoba produk kami dan merasakan langsung esensi olahraga.
“Sebagai bagian dari misi kami untuk membuat olahraga lebih dapat diakses, kami telah menurunkan harga sekitar 15-20% dari katalog produk kami. Ini adalah upaya kami agar olahraga dapat diakses oleh semua kalangan tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi,” katanya.
Decathlon juga memperkenalkan program “Dari Indonesia, Untuk Indonesia,” yang bertujuan memproduksi 50% produk mereka di Indonesia pada tahun 2030. Saat ini, baru 5% produk yang diproduksi di dalam negeri. “Sejak 2017, lebih dari 800 ribu produk lokal telah digunakan oleh pecinta olahraga di Indonesia, dan lebih dari 25 juta produk buatan Indonesia telah diekspor ke seluruh dunia,” jelasnya.
Market Lead Jawa Timur dan Bali Emanoil Pupazan, menekankan pentingnya pengalaman pelanggan di toko baru Decathlon. “Kami telah bermitra dengan lebih dari 10 komunitas olahraga di Surabaya, dan akan terus menambah jumlah komunitas untuk mendukung pengembangan olahraga di kota ini,” katanya.
Production Leader Decathlon Indonesia Deepenkar Sekhri, menyatakan bahwa dengan memperbanyak produksi lokal, Decathlon ingin memberikan produk yang lebih relevan bagi masyarakat Indonesia.
“Kami percaya kualitas dan keterjangkauan bisa berjalan beriringan. Tujuan kami adalah agar sebanyak mungkin orang Indonesia dapat mengakses peralatan olahraga berkualitas tinggi tanpa harus mengorbankan harga atau fungsi,” katanya.
Dengan konsep baru ini, Decathlon tidak hanya menghadirkan akses yang lebih mudah terhadap perlengkapan olahraga, tetapi juga berkomitmen untuk mendukung industri lokal dan mengurangi dampak lingkungan.
Didirikan di Prancis pada tahun 1976, Decathlon dikenal sebagai merek multi-spesialis yang percaya bahwa produk olahraga berkualitas tinggi harus bisa diakses oleh semua orang. Perusahaan ini kini memiliki lebih dari 1.750 toko di 78 negara.
Decathlon memulai ekspansinya di Indonesia pada 2017, dengan fokus awal di Jabodetabek dan kini telah meluas hingga Surabaya, Yogyakarta, serta kota-kota lainnya, menyediakan berbagai perlengkapan olahraga bagi masyarakat. (q cox, tama dini)