Hukrim

Delapan Koruptor Sudah Huni Tahanan Kejati Jatim

63
×

Delapan Koruptor Sudah Huni Tahanan Kejati Jatim

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pertengahan bulan di awal tahun 2018 ini, delapan koruptor (tahanan kasus korupsi) sudah resmi menghuni Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim. Hal ini merupakan bukti dari janji Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Maruli Hutagalung untuk secara optimal memfungsikan Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim tersebut.

Tahanan pertama yang menghuni Rutan Kejati ialah mantan Dirut PT Abbattoir Surya Jaya, Winardi Kresna Yudha. Winardi ditahan atas dugaan korupsi menjual asset tanah konpensasi untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya seluas 70.000 M2 untuk kepentingan diri sendiri. Selanjutnya, tahanan kedua yakni titipan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember, atas nama Diponegoro.

Kemudian tahanan dari Kejari Probolinggo, yakni Pj Kasi Pembangunan Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Abdul Muhaimin. Muhaimin ditahan di Rutan Kejati Jatim atas kasus dugaan korupsi anggaran Dana Desa (DD) tahun 2017 di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya, dua tahanan dari Kejari Surabaya, yakni Bambang Soemitro dan Zaenal Fatah. Dan tiga tahanan dari Kejari Sumenep.

“Sudah ada delapan orang tahanan perkara tindak pidana korupsi yang menghuni Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim,” kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jatim, Richard Marpaung, Rabu (17/1).

Richard menjelaskan, penempatan tahanan di Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim ini guna mempermudahkan proses penyidikan dan persidangan. Semisal dari Kejari Probolinggo, sambung Richard, mereka tidak perlu lagi menitipkan tahannya di Rutan Klas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. Cukup dititipkan di Rutan Kejati Jatim.

“Rutan Kejati Jatim digunakan untuk mempermudah proses penyidikan dan diproses persidangan. Jadi Kejari dari luar Kota Surabaya tidak usah repot-repot antri mengambil tahanannya di Rutan Medaeng, cukup di Rutan Kejati Jatim. Kan persidangannya di Pengadilan Tipikor Surabaya di Juanda,” jelasnya.

Nantinya Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim akan digunakan sampai pada proses putusan di Pengadilan Tingkat pertama (Pengadilan Negeri).

“Jika nantinya terdakwa mengajukan banding, maka tempat penahannya sudah tidak di Rutan Kejati Jatim lagi. Melainkan ditaruh di Rutan Medaeng. Karena Rutan Kejati Jatim hanya sampai pada putusan di Pengadilan Tingkat Pertama saja,” tegas Richard. (q cox)

foto: Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim didepan salah satu ruang tahanan Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Negara Kelas I Surabaya pada Kejati Jatim, Rabu (17/1/2018).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *