Pemerintahan

Dengar Nenek 82 Tahun Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Begini Respon Cepat Wali Kota Risma

105
×

Dengar Nenek 82 Tahun Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Begini Respon Cepat Wali Kota Risma

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Tindakannya nyata tak perlu basa-basi. Begitu mendengar ada nenek berusia 82 tahun tinggal di rumah tak layak huni, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung meminta jajaran Dinas Sosial Surabaya untuk turun tangan.

Bahkan, Wali Kota Risma langsung meminta mereka untuk membedah rumah nenek bernama Yami itu. Wali Kota Risma selalu membuktikan bahwa pemerintah hadir di tengah-tengah warga.

Nenek Yami ini tinggal di Jalan Mojo Kidul nomor 115, Surabaya. Rumah tempat tinggalnya itu memang tergolong Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Karena di Pemkot Surabaya memang ada program bedah rumah, akhirnya rumah Nenek Yami langsung dibedah dan diperbaiki hingga layak huni.

Nenek Yami pun mengaku sangat senang saat mengetahui bahwa rumahnya akan segera direnovasi oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, ia juga mengaku tidak sabar menanti rumahnya rampung renovasi.

“Seneng nak, matur nuwun, alhamdhullillah. Mugo diparingi lancar sedoyo (Semoga diberi kelancaran semuanya),” ucapnya sembari tersenyum.

Di sampingnya, Putri Nenek Yami yang bernama Soemarni tak mampu menahan tangis bahagianya. Dengan wajah penuh haru dan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas apa yang telah diterima sang ibunda. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih banyak kepada Wali Kota Risma beserta jajarannya yang telah membantu merenovasi rumah ibunya itu.

“Terima kasih banyak Bu Risma atas bantuannya. Semoga Ibu Risma sehat selalu dan dilindungi Allah SWT,” kata Soemarni.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Suharto Wardoyo, mengatakan begitu mendengar informasi ada nenek yang tinggal di rumah tak layak huni dan setelah mendapatkan perintah dari Wali Kota Risma, ia langsung turun ke rumah Nenek Yami itu. Jajaran Dinsos tiba di rumah Nenek Yami sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, setelah ditelusuri, ternyata nenek tersebut sedang berdagang sayuran di pasar. Akhirnya seketika itu juga, ia bergegas menuju pasar dan membawa Nenek Yamik pulang ke rumah.

“Di situ kami sampaikan bahwa rumahnya akan kami bedah. Lalu kami tawarkan untuk sementara waktu untuk tinggal di Panti Jompo Griya Weda, Jambangan, Surabaya, sembari menunggu rumahnya direnovasi,” kata Suharto Wardoyo di Griya Weda, Selasa (29/9/2020).

Anang – sapaan akrab Suharto Wardoyo menjelaskan, saat ini nenek kelahiran Surabaya, 1938 tersebut sedang berada di dalam kamar Griya Weda. Saat tiba di lokasi, ternyata kedatangan Nenek Yami disambut hangat oleh para petugas. Namun sebelum dibawa ke kamarnya, para petugas terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Mulai dari cek suhu tubuh hingga tensi darahnya.

“Sekarang sudah kami proses untuk perbaikan rumah Nenek Yami. Kita sudah periksa kesehatannya, nanti juga akan kami swab dari puskesmas terdekat. Mengingat Nenek Yami mobilitasnya ke pasar setiap hari,” urai dia.

Setelah itu, nantinya Nenek Yami akan mendapat intervensi berupa permakanan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya setiap harinya. Tidak hanya itu, hingga kini Nenek Yami juga telah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Untuk intervensi BST sudah beliau terima yang disalurkan melalui Kantor Pos Kebon Rojo. Beliau juga akan menerima bantuan permakanan dari pemkot,” pungkasnya (q cox)

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *