SURABAYA (Suarapubliknews) – Empon-empon atau tanaman tradisional Indonesia yang biasanya digunakan untuk jamu, belakangan ini banyak diburu oleh warga. Karena tingginya permintaan, empon-empon cepat habis di pasaran dan harganya cenderung melonjak tinggi.
Tingginya daya beli masyarakat disebabkan empon-empon dipercaya mampu menangkal Virus Corona. Baru-baru ini, hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan, empon-empon berkhasiat meningktakan imunitas atau daya tahan tubuh, sehingga akan mengurangi risiko tertular Virus Corona.
Sebenarnya, bila masyarakat mau, empon-empon dapat ditanam sendiri di pekarangan rumah atau pot. Hal itu ternyata sudah dilakukan oleh sebagian besar siswa dan guru jenjang SD dan SMP di Kota Surabaya. Mereka memanfaatkan lahan kosong sekolah untuk membudidayakan berbagai jenis empon-empon, tanaman buah, sayur, hingga tanaman hias.
Seperti yang dilakukan oleh siswa dan guru di SDN Tanah Kali Kedinding 1 Kota Surabaya. Sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kenjeran ini, memanfaatkan lahan sekolah untuk menanam empon-empon seperti jahe, kunyit, kencur, lengkuas, dan serai (sereh). Bahkan, sebagian empon-empon itu diolah dan dicampur untuk menjadi minuman tradisional.
Kepala SDN Tanah Kali Kedinding I Kota Surabaya, Saepulloh mengatakan, sekolahnya memiliki istana hidroponik yang berada di lantai 3. Lokasi tersebut digunakan untuk menanam bayam merah, sawi, kangkung, dan bayam hijau dengan model hidroponik. Sementara di beberapa sisi tempat tersebut, juga ditanami berbagai tanaman buah dan empon-empon menggunakan media pot.
“Di sekolah kami menanam empon-empon, antara lain jahe, kunir, kencur, lengkuas, dan serai (sereh). Konon, oleh ahli herbal, empon-empon ini dapat menangkal virus korona. Jadi, hasil panen empon-empon ini kami olah lagi menjadi minuman tradisional,” kata Saepulloh, Jumat (06/03/2020).
Menurutnya, proses tanam dan budidaya empon-empon ini cukup mudah. Untuk itu, dia mengajak masyarakat menanam sendiri karena manfaatnya cukup banyak bagi kesehatan.
“Empon-empon ini sangat mudah dibudidayakan dan sangat mudah untuk diolah menjadi minuman tradisional,” terangnya.
Tak hanya di SDN Tanah Kali Kedinding I Kota Surabaya, rupanya empon-empon juga ditanam di SDN Kapasari VIII.
Kepala SDN Kapasari VIII Surabaya, Rini Winarsih mengatakan, jenis empon-empon yang ditaman di sekolahnya seperti kunyit, temu kunci, temu lawak, kunyit putih hingga daun salam.
“Sebagian sudah ada yang panen, sebagian lagi menunggu panen. Ini juga baru tanam kembali berbagai jenis empon-empon karena dapat diolah menjadi minuman tradisional,” katanya. (q cox, and)