SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membuka East Java International Trade Festival di Surabaya, Selasa (30/5). Kegiatan yang diinisiasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, dan Bank UMKM ini dihadiri lebih kurang 1.000 orang dari dunia usaha hingga pemerintah.
Gubernur Khofifah mengatakan Ia bersyukur telah melewati pandemi Covid-19 karena kerja keras dan kegotongroyongan semua pihak. “Ini hasil kerja produktif kita semua. Kegotongroyongan yang juga bisa mengantarkan kita mengendalikan pandemic. Forum ini strategis dan produktif, isi Dagang kita selama ini di Hongkong, Arab Saudi, dan lain-lain alhamdulillah terus bersambung,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim menyerahkan sejumlah penghargaan bagi Bupati/Wali Kota, eksportir, dan importir. Selain itu, Gubernur Khofifah juga meresmikan Desa Devisa Madura dan Desa Pendulum Devisa. Desa Devisa Madura, terdiri dari Klaster Batik Aromaterapi Al Warits Bangkalan dan Klaster Daun Kelor dan Rumput Laut Surgassum Sumenep.
Sementara untuk Desa Pendulum Devisa terdiri dari Kampung Coklat Kabupaten Blitar dengan komoditas olahan coklat; Desa Ngindeng, Kabupaten Ponorogo dengan Koordinator PT. Enha Sentosa Indonesia; dan Desa Trayang, Kabupaten Nganjuk dengan Koordinator PT. Astana Shoga Asia dan komoditas Jahe.
“Jika kemudian dari Desa Devisa berkembang menjadi eksportir itu bisa menghasilkan manfaat lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Makin tumbuh, makin turun tingkat kemiskinan. Makin tumbuh, makin turun pengangguran terbuka. Makin tumbuh, makin besar kesejahteraan yang bisa dirasakan masyarakat,” katanya.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih kepada Disperindag Jatim dan seluruh pemangku kepentingan terkait atas terselenggaranya kegiatan ini. “Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder, baik dari dunia usaha,, eksportir, importir, asosiasi, dan lain-lain. Disperindag Jatim juga harus tambah terus semangatnya dan semakin kuat sinergi seluruh stakeholder,” pesannya.
Kepala Disperindag Jatim, Iwan, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan nilai ekspor dan neraca perdagangan luar negeri, meningkatkan promosi dan citra produk ekspor Jawa Timur, serta memberikan pelayanan secara terpadu, konsultasi dan informasi regulasi serta kebijakan perdagangan luar negeri.
“Selain itu, juga memberikan apresiasi kepada pelaku usaha ekspor impor produk Jawa Timur, instansi serta pemerintah daerah pendukung ekspor, serta memberikan motivasi dan mendorong pelaku usaha di Jawa Timur untuk bisa menembus pasar luar negeri,” terangnya.
Iwan menjelaskan kegiatan ini dihadiri lebih kurang 1.000 pelaku usaha dan instansi terkait, baik dari pemerintah pusat dan daerah, asosiasi, lembaga perbankan, hingga perguruan tinggi. “Ada sejumlah booth pameran dari instansi penyedia layanan konsultasi di bidang perdagangan luar negeri, lembaga perbankan, pelaku usaha ekspor, serta Desa Devisa di Jawa Timur,” lanjutnya.
Adapun rangkaian kegiatan berupa talkshow tentang peran IKM dan Desa Devisa dalam meningkatkan ekspor di Jawa Timur, international business matching secara virtual, penandatanganan kontrak eksportir Jawa Timur dengan buyer, dan lain-lain. (q cok, tama dini)