SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara gandeng Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) guna meningkatkan penjualan elpiji non subsidi Bright Gas.
Domestik Gas Manager Pertamina MOR V, Hardjono mengatakan pihaknya menargetkan kenaikan di kisaran 5 – 10 persen. Hal ini didukung oleh SK Gubernur Jawa Timur yang isinya, restoran atau rumah makan yang omzetnya diatas Rp 1 juta sudah harus menggunakan elpiji non subsidi.
“Aturan itu dikeluarkan untuk menghindari penggunaan elpiji subsidi yang saat ini tidak tepat sasaran. Guna mensosialisasikan SK tersebut kami menggandeng PCPI dalam menyuarakan kepentingan penggunaan elpiji non subsidi dan sekaligus menyosialisasikan penggunaan bright gas kepada pelaku Horeka (hotel, restoran dan rumah makan),” katanya.
Ketua Umum PCPI, Bambang Nurianto mengatakan apa yang dilakukan Pertamina MOR V menggandeng PCPI adalah hal yang sangat tepat. Mengingat para pelaku bisnis kuliner seperti chef, pengelola hotel, restoran, rumah makan, dan catering banyak berhubungan dengan kegiatan memasak yang menggunakan gas.
“Dari jumlah anggota PCPI, sebagian besar anggota saat ini sudah menggunakan bright gas. Jika Pertamina menargetkan bisa meningkatkan penjualan hingga 10 persen, dengan kerjasama ini kami juga punya target yang sama yakni penggunaannya bright gas bisa mencapai sekitar 5-10 persen,” paparnya.
Dijelaskan untuk wilayah Jawa Timur anggota PCPI saat ini mencapai sekitar 1.500-2.000 anggota, sedangkan secara nasional sebanyak 10.0000 anggota. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena ada banyak anggota yang belum resmi terdaftar yang jumlahnya mencapai 30.000 anggota.
“Kami menargetkan di 2018 volume kenaikannya maksimalnya, oleh karena itu kami tak hanya mengundang chef tapi juga management mengerti keuntungan dari penggunanan Bright Gas,” lanjut Bambang.
Pertamina MOR V sendiri menargetkan tak hanya di wilayah Jatim saja namun juga untuk Jawa Bali Nusa Tenggara dapat tercover secara keseluruhan. “Nantinya kami akan mengkoordinasikan ke wilayah lainnya,” tutup Hardjono. (q cox, Tama Dinie)