Jatim RayaPolitik

Dorong Optimalisasi Kinerja Command Center 112, Komisi A DPRD Surabaya Desak Perbaikan Sarpras Secepatnya

45
×

Dorong Optimalisasi Kinerja Command Center 112, Komisi A DPRD Surabaya Desak Perbaikan Sarpras Secepatnya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – DPRD Surabaya memandang perlu untuk melakukan optimalisasi kinerja Command Center 112 dengan memperbarui sarana dan prasarana (Sarpras)nya agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat Kota Surabaya.

Saat rombongan anggota Komisi A DPRD Surabaya melakukan kunjungan kerja ke Command Center 112 pada hari Kamis (14/11/2024), ternyata masih ditemukan beberapa alat dan perlengkapan kerja yang dalam kondisi rusak.

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Yona Bagus Widyatmoko menyebut ada 4 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang sudah kadaluwarsa yakni sudah lewat tiga tahun karena tidak diganti sejak 2021.

“Padahal alat itu sebagai standar pengamanan untuk ruangan di gedung itu. Ruang command center ini krusial fungsinya. Ini bukan hanya berkaitan dengan keamanan petugas yang ada disana. Tetapi juga warga Surabaya yang butuh pertolongan darurat,” ujarnya.

Menurut Politisi Gerindra ini, Command Center 112 itu sangat rawan terjadi kebakaran karena ada ratusan monitor yang menyala 24 jam non stop. Maka jika sewaktu-waktu terjadi korsleting listrik dan terbakar, pemadaman tidak bisa maksimal ditangani.

“Air itu bukan pemadam air yang paling efektif. Kami meminta agar hal ini segera ditangani. Kami berikan waktu sepekan untuk kekurangan yang kami temukan dibenahi, minimal APAR ini,” kata Yona.

Selain itu, Tubagus Lukman Amin Anggota Komisi A menambahkan, jika dirinya melihat ada 14 layar monitor dari CCTV yang tidak seluruhnya menyala, padahal fungsinya untuk memantau kondisi Kota Surabaya selama 24 jam.

“Tapi ternyata ada yang mati dan tidak kunjung dibenahi. Ini perlu menjadi perhatian serius. CC.112 ini objek vital, menyangkut seluruh warga Surabaya,” paparnya.

Tidak hanya tu, Lukman juga mengatakan jika penataan sistemnya dinilai belum terstandar. Menurut dia, seharusnya ada exhaust fan untuk menyedot udara panas dari layar.

Ini menjadi penyebab potensi kebakaran karena korsleting listrik. Seharusnya udara dikondisikan sejuk. Tapi ternyata pendingin ruangan tidak memadai.

“Kami tekankan lagi ini menyangkut kebutuhan darurat. Kalau CC Room bermasalah, kemana lagi warga mau melapor ketika ada keadaan darurat,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya itu.

Komentar lain dari Anggota Komisi A Pdt Rio Pattiselano. yang menyebut bahwa sistem Command Center 112 juga harus dibenahi. Karena menurutnya selama ini warga melapor ke 112 butuh waktu.

“Memang mereka mengatakan untuk respons time 7 menit, tetapi itu setelah telepon diangkat. Untuk masuk ke telepon dan ditanggapi petugas ini butuh waktu yang lama,” kata Politisi PSI itu.

Kata Rio. alasan dari BPBD yang menyebut bahwa sistem telah terpusat, seharusnya itu bukan menjadi alasan. Karena untuk mendesain sistem lain pun bisa. Seharusnya untuk Command Center 112 ini juga bisa dilakukan.

“Kami kira alasan seperti itu tidak bisa diterima di era teknologi seperti ini. Kami. Meminta jalur line telepon ini dibenahi. Karena untuk memanggil ke CC 112 ternyata sulit masuknya untuk diterima operator,” katanya.

Kemampuan petugas juga menjadi sorotan. Dia meminta agar petugas memiliki kemampuan psikologis dan medis dasar. Saat ada pelapor dalam kondisi panik, mereka bisa memberikan ketenangan.

“Ketika ada panggilan medis darurat, sambil menunggu petugas datang bisa memberikan saran masukan untuk pelapor,” ujar Rio. (q cox. R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *