SURABAYA (Suarapubliknews) – Bank Indonesia terus menjaga komitmen dalam mendukung akselerasi ekonomi syariah salah satunya melalui pemberdayaan UMKM. Pada gelaran Fesyar Regional Jawa 2020 hari ke-2, Bank Indonesia menyelenggarakan kelas business coaching UMKM dengan topik “Teknik Foto Produk Unggulan UMKM” dan “Kiat Berbisnis Online di Marketplace”.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri, Sofwan Kurnia mengatakan langkah tersebut merupakan dukungan kongkrit Bank Indonesia dalam mendukung UMKM on boarding dan go digital.
“Pemasaran masih menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Sementara itu, pemasaran online saat ini menjadi suatu keharusan. Berkenaan dengan hal tersebut maka foto produk menjadi elemen penting dalam menarik konsumen untuk membeli suatu produk serta menunjang pemasaran,” katanya.
Founder Darwis Triadi School of Photography Darwis Triadi dalam kelasnya menyampaikan bahwa fotografi mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan hampir semua kegiatan sangat terkait dengan fotografi. Begitu pula dengan UMKM.
“Foto produk mencerminkan apa yang kita jual. Jika bicara mengenai foto produk yang harus dilakukan adalah bagaimana kita melakukan capture visual agar foto agar bisa menjual. Foto produk menjadi bagian dari advertising sehingga setiap orang harus bisa membuat sebuah foto produk menjadi jauh lebih menarik,” jelasnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana menyampaikan bahwa pandemi yang terjadi telah mendorong perubahan perilaku menjadi stay at home lifestyle serta menyebabkan kenaikan dan penurunan pada sektor ekonomi tertentu. Perubahan perilaku ini dapat menjadi tantangan dan peluang bagi pelaku UMKM di Indonesia.
Indonesia memiliki potensi digital yang luar biasa. Ditengah perlambatan ekonomi karena COVID-19, ekonomi digital masih meningkat dan diproyeksikan tetap tumbuh. Perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang besar terhadap perubahan perilaku konsumen dalam melakukan transaksi.
“Perubahan itu tercermin dari mulai beralih belanja yang di lakukan di pasar fisik ke pasar non-fisik (marketplace). Peluang digitalisasi dari sector hulu ke hilir perlu dimanfaatkan dengan maksimal oleh pelaku UMKM di Indonesia,” katanya.
Senior Associate Marketing Shopee Harsi Annisa mengatakan peluang bisnis online masih terbuka lebar di Indonesia. Dengan populasi penduduk Indonesia yang lebih dari 270 juta jiwa, 94% lebih dari populasi ini menggunakan internet dan smartphone hingga mencapai 8 jam per hari.
Berdasarkan survei yang dilakukan Shopee Indonesia, aplikasi belanja merupakan aplikasi yang mengalami kenaikan penggunaan hingga 300% per Maret 2020 saat pandemi Covid-19 terjadi. Sebelum pandemi, sebagian orang menganggap bahwa belanja offline sama halnya belanja online.
“Namun, di era new normal ini, perilaku konsumen mulai berubah untuk melakukan belanja online daripada belanja offline karena pasar online cenderung banyak menawarkan promo menarik, katalog produk, transaksi yang lebih aman serta waktu yang lebih fleksibel,” katanya. (q cox, tama dinie)