SURABAYA (Suarapubliknes) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) baru saja mengumumkan bahwa dua program studi di UK Petra berhasil mendapatkan Bantuan Dana Pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD) 2021 pada 22 Mei 2021 yang lalu. Total yang diterima mencapai Rp 99.000.000,00 untuk kedua program studi, proposal UK Petra ini menjadi bagian dari 250 proposal yang mengajukan ke Kemenristekdikti.
Kedua program studi di UK Petra yang berhasil mendapatkan pendanaan ini adalah prodi Teknik Elektro dan prodi Ilmu Komunikasi. Tim dosen prodi Teknik Elektro beranggotakan Felix Pasila, S.T., M.Sc.,Ph.D., (ketua tim), Ir. Handry Khoswanto, M.T., IPM. (anggota) dan Ir. Julius Sentosa Setiadji, M.T., IPM. (anggota). Sedangkan prodi Ilmu Komunikasi dikerjakan oleh Astri Yogatama, S.Sos., M.Si., dan timnya.
Felix dan tim berhasil meraih pendanaan tertinggi dari Kemenristekdikti sebesar 50 juta rupiah. Judul proposalnya yaitu “Pengembangan Modul Simulasi Internet of Thing (IoT) Pada Building Automation System Berbasis Virtual Reality”.
“Puji syukur tim kami mendapatkan pendanaan ini. Kami bisa mengembangkan modul digital mengenai Internet of Thing yang tak hanya dimanfaatkan oleh para mahasiswa Teknik Elektro UK Petra saja akan tetapi juga seluruh mahasiswa di Indonesia,” urai Felix.
Obyek penelitian ini menggunakan obyek kampus gedung Q UK Petra, yang memang merupakan Green Campus dan sudah menjalankan sistem Building Automation System (BAS). Produk inovasi tim prodi Teknik Elektro menambahkan modul simulasi IoT dengan teknologi 360/AR/VR. “Jadi seolah-olah yang mengakses modul ini bisa merasakan secara langsung pembelajaran itu. Seperti sedang praktikum padahal berada di rumah,” tambah Handry.
Modul ini nantinya akan berisi empat modul yaitu modul pertama dengan durasi 10 menit berisi pengantar mengenai IoT, penggunaan sensor dan actuator (penggerak) serta controller yang digunakan. Modul kedua durasi 10 menit berisi pengantar teknologi Building Automation System (BAS). Modul ketiga selama 30 menit berisi simulasi sistem kendali perangakat BAS di gedung Q UK Petra. Terakhir modul keempat selama 60 menit berisi penilaian yang dapat dilakukan sendiri.
Lain halnya dengan tim prodi Ilmu Komunikasi (IKOM) dengan proposalnya yang bertajuk “Analisis Sentimen Publik untuk Matakuliah Manajemen Komunikasi Strategis dengan Menggunakan Machine Learning”. Astri Yogatama dan tim awalnya mempunyai ide ini berangkat dari kesulitan saat mengajar melalui daring di saat pandemi ini.
“Ketika saya atau mahasiswa butuh praktikum simulasi sentimen yang lebih interaktif, adanya aplikasi sentimen yang awalnya gratis lalu bayar dan itu sangat mahal. Jadi saya berharap dengan adanya hibah ini saya bisa memproduksi video tutorial dan simulasi sentimen yang dilengkapi aplikasi digital. Lalu mahasiswa bisa eksplorasi tanpa biaya tinggi sebab sifat modul ini adalah open source,” urai dosen Ilmu Komunikasi UK Petra sekaligus Kepala Laboratorium Public Relations Ilmu Komunikasi UK Petra.
Timmnya membuat modul ajar digital yang lebih atraktif jika dibandingkan dengan modul ajar cetak. Akan terdapat karakter new media di dalamnya seperti digital interactivity, hypertextual, virtual, networked dan simulated. “Jadi akan tercapai salah satu tujuan kemerdekaan belajar yang dicanangkan pemerintah. Proses pembelajaran pun dapat dialami oleh masyarakat luas meski di situasi pandemi dengan sangat atraktif dan murah,” tambah Astri.
Tim prodi IKOM yang meraih hibah 49 juta rupiah ini menciptakan modul digital yang terdiri dari beberapa konten mulai dari analisa konteks Big Data, pengolahan informasi tekstual dengan teknik penggalian data serta teknik analisa sentiment dengan machine learning.
Inovasi jelas tampak dalam modul ini antara lain interaktif, virtual, ramah, bilingual, praktis, kontekstual dan berkelanjutan. “Nantinya modul ajar digital ini akan berupa slide presentasi interaktif (berbasis SCORM – Sharable Content Object Reference Model), video tutorial hingga praktikum virtual (web-based),” tutup Astri. (q cox, tama dinie)