Politik

Duga Elit DPP PDIP Bermanover, Ketua PAC Tri Widyanto: Punya Kepentingan di Surabaya

115
×

Duga Elit DPP PDIP Bermanover, Ketua PAC Tri Widyanto: Punya Kepentingan di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kader di level kepengurusan kecamatan atau PAC PDIP di Surabaya menduga jika ada kekuatan besar yang bermain di Konfercab yang baru saja usai diselenggarakan. Untuk diketahui, dari konferensi itu, polemik di kepengurusan DPC PDIP Surabaya muncul.

Kepada media, Ketua PAC Tri Widyanto membeberkan jika dugaan kekuatan besar yang bermain ini berawal dari analisa yang ia lakukan sejak jauh-jauh hari. “Kekuatan besar ini adalah seorang oknum di tataran elite DPP. Dia punya power yang cukup,” ujarnya, Selasa (9/7/2019).

Sosok oknum itu, menurut Tri Widyanto, memiliki kepentingan yang besar di Surabaya. Hal itu berujung pada munculnya konflik terkait rancangan rekomendasi kepengurusan DPC PDIP Surabaya.

“Karena ambisinya itu, dia sampai menggadaikan suara kader akar rumput atau kawula alit terkait Ketua DPC. Para Ketua PAC yang mengusulkan nama Whisnu Sakti Buana tidak didengarkan sama sekali,” cetusnya.

“Padahal semangat PDIP ini jelas. Dari bawah ke atas. Dari akar ke batang. Seperti yang digelorakan Bung Karno. Ingatlah logo PDIP itu. Banteng moncong putih bermata merah bertanduk tajam. Moncong putih ini suara suci kawula alit. Kalau sudah tidak didengar, maka mata kami akan merah dan marah. Kalau sudah begitu, jangan sampai taduk tajam kami memakan korban,” tegas pria yang akrab disapa Wiwid itu.

Sosok oknum yang sama pun, menurut Wiwiwd juga melakukan operasi-operasi serupa di beberapa wilayah lain. Hanya saja, tidak memunculkan konflik seperti di Surabaya.

“Misalnya saja ada Bojonegoro, Pasuruan, dan yang jauh di Halmahera. Permainan yang dilakukan skala nasional. Hanya kepentingan dia yang paling besar di Surabaya,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap agar DPP segera ambil sikap untuk menyelesaikan konflik yang ada secara bijak. “Nama baik PDIP disini dipertaruhkan. DPP wajib hukumnya bijaksana merespon,” pungkas Wiwid. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *