ACEH (Suarapubliknews) — Pertamina berinisiatif melakukan kegiatan eksplorasi dengan melakukan survei seismik 2D di Perairan Selat Malaka, Aceh sepanjang 1800 km.
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Abdul Mutalib Masdar mengatakan pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan berbagai pihak guna terlaksananya proses pencarian migas ini.
“Kegiatan survei seismik ini merupakan langkah penting anak perusahaan PHE, yaitu PHE NSO yang terus berinovasi dan berkontribusi mendukung ketahanan energi nasional,” katanya saat melakukan kunjungan ke vessel seismik Elsa Regent, bersama Manajemen Elnusa dan PHE NSO.
Kegiatan seismik pada tahapan eksplorasi bertujuan untuk mengetahui gambaran bawah permukaan yang akan menjadi dasar pemodelan sistem petroleum untuk dapat mengetahui lokasi akumulasi hidrokarbon beserta besar cadangannya.
Kegiatan 2D Seismik laut ini melingkupi 2 kabupaten, yaitu Aceh Timur dan Aceh Utara yang berbatasan langsung dengan perairan Thailand dan Malaysia. Hasil seismik ini akan mengonfirmasi potensi akumulasi hidrokarbon yang akan menjadi lapangan andalan untuk menahan laju penurunan produksi.
Potensi akumulasi hidrokarbon ke depannya diproyeksi akan menjadi lapangan pengganti dari Lapangan Gas Arun yang pernah berproduksi sekitar 460 MMCFD.
Dalam kegiatan eksplorasi melalui survei seismik, PHE NSO bekerja sama dengan PT Elnusa Tbk. Selain merupakan salah satu wujud nyata sinergi antar anak perusahaan Pertamina, sekaligus merupakan bukti keseriusan PHE NSO yang saat ini dikelola dengan PSC Gross Split untuk meningkatkan cadangan migas.
Rencananya survey seismik ini akan selesai pada Juli 2019. Selanjutnya, hasil seismik ini akan ditindaklanjuti dengan seismic processing, interpretation dan modeling sehingga dapat digunakan dalam mengusulkan sumur pengeboran eksplorasi untuk peningkatan cadangan. (q cox, Tama Dinie)