Hotel & RestoPeristiwa

“Echoes of Heritage”: Upaya Lestarikan Pernikahan Adat Jawa di Shangri-La Surabaya

105
×

“Echoes of Heritage”: Upaya Lestarikan Pernikahan Adat Jawa di Shangri-La Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA, (Suarapubliknews) ~ Data menunjukkan bahwa tren pernikahan di Indonesia, khususnya yang mengusung adat daerah, semakin menurun. Pasangan muda cenderung memilih konsep yang lebih praktis, minimalis, dan hemat biaya, seringkali mengabaikan kekayaan tradisi yang diwariskan leluhur. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi pegiat budaya dan industri pernikahan tradisional.

Menanggapi tantangan tersebut, Shangri-La Surabaya berkolaborasi dengan Celtic Indonesia mengambil langkah nyata untuk melestarikan dan merevitalisasi tradisi adiluhung ini. Mereka akan menggelar “Traditional Wedding Art Showcase 2025” yang bertema “Echoes of Heritage”. Pameran ini diharapkan menjadi jembatan bagi generasi muda untuk kembali mengenal dan jatuh cinta pada indahnya pernikahan adat, khususnya adat Jawa.

Pjs. General Manager Shangri-La Surabaya, Robert Greijmans menjelaskan bahwa pameran ini merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia yang kaya. “Pameran ini mengusung tema ‘Echoes of Heritage’, sebuah representasi seni pernikahan tradisional yang elegan dan penuh makna,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI), Sumitro menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya krusial dalam “nguri-uri” atau memelihara budaya Indonesia. “Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang akan nguri-uri budaya Indonesia, warisan leluhur kita?” tegas Sumitro, yang mengakui bahwa jumlah pernikahan adat, khususnya Jawa, semakin sedikit dibandingkan era sebelum 2010-an.

Ia berharap pameran ini dapat membangkitkan kembali minat masyarakat, khususnya Generasi Z, untuk memilih pernikahan adat. Shangri-La sendiri berkomitmen untuk menyajikan pengalaman pernikahan yang tak hanya mewah, tetapi juga berakar pada nilai-nilai luhur budaya.

Senada dengan Sumitro, Event Director Celtic Indonesia, Veni Laksono, melihat adanya optimisme baru. Ia gembira melihat fenomena di mana anak muda mulai melirik kembali pernikahan tradisional.

Contohnya adalah pernikahan selebriti seperti Luna Maya dan Maxime Bouttier yang mengangkat adat Bali, serta acara ngunduh mantu Al Ghazali dan Alyssa Daguise yang digelar Ahmad Dhani dengan adat Jawa lengkap. “Traditional wedding itu indah, elegan, dan penuh makna. Tidak kalah dengan modern wedding,” ujarnya.

Celtic Indonesia, yang telah berpengalaman dalam industri pernikahan dan semakin menekuni pernikahan tradisional sejak 2015, telah menangani berbagai acara pernikahan adat, dari Jawa hingga Papua. Pameran “Echoes of Heritage 2025” ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi kebangkitan pernikahan adat di tengah masyarakat modern.

Pameran ini menjadi surga inspirasi bagi para calon pengantin, dengan 33 vendor pernikahan terkemuka yang siap memenuhi segala kebutuhan. Mulai dari perencana pernikahan yang akan membantu mewujudkan impian, undangan dengan desain otentik, busana pengantin tradisional yang memukau, dekorasi megah yang menciptakan atmosfer magis, hingga teknologi multimedia canggih, fotografi, dan beragam pilihan suvenir – semuanya tersedia di satu tempat. (q cox. tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *