SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memilih blusukan ke pasar sepatu Praban Surabaya, ketimbang harus beristirahat di masa libur akhir pekan.
Pasalnya, pasar yang berada di Jalan Praban dan sudah berdiri sejak tahun 1970 ini sejak lama membuat Emil penasaran dirinya, meski telah hampir sepekan penuh harus berkeliling ke seantero Jawa Timur.
Selain karena mampu beradaptasi dengan serbuan pusat perbelanjaan dan toko –toko sepatu moderen, pasar ini tetap dengan ciri khasnya yakni menjadi jujukan pembeli kelas menengah ke bawah.
”Ini menarik, keberadaan pasar yang digerakkan usaha kecil menengah ini tetap hidup dan terus berkembang hingga kini,” ujar suami Arumi Bachsin di sela-sela kunjungan ke beberapa toko.
Padahal, lanjut Emil, lokasi pasar ini berada di segitiga emas yakni Tunjungan – Embong Malang dan Praban sendiri. Sepatu yang dipasok pun kebanyakan produk lokal dari Sidoarjo dan Mojokerto.
Emilpun sibuk ”ngobrol” sambil mencari-cari sepatu yang sejak awal diincarnya. Dan benarnya saja Emilpun bertemu dengan sepatu pilihannya dan membelinya.
”Ini sepatu bagus dan produk lokal yang tak kalah dengan produk luar, ” ujar pria energik itu sambil berharap pasar seperti ini bisa dikembangkan di daerah lain di Jawa Timur.
Ada yang menarik, sejumlah pedagang yang ditemui Emil bukannya menceritakan suka duka sebagai pedagang, layaknya pedagang bertemu pejabat publik. Melainkan, malah antusias bertanya soal prestasi Emil yang berhasil meraih gelar doktor saat usianya masih 22 tahun.
”Sangat langka lho bagi warga Indonesia meraih gelar di usia muda, apa rahasianya Pak,” tanya Lutfi, pedagang setempat.
Bertambah kagum pula ayah tiga anak ini begitu mengetahui jika calon wakil gubernur millenial itu merupakan lulusan doktor di Jepang dengan predikat termuda se Asia Pasifik tersebut.
Mendapat pertanyaan yang tak terduga, Emil terlihat kaget. “Rahasianya jangan melamun ketika belajar dan disekolah. Intinya itu,” timpal putra mantan Wakil Menteri Pekerjaan Umum tersebut spontan dan terkesan merendah.
”Hal lain apa pak”, tanya Lutfi seperti masih penasaran. Dukungan orang tua lanjut Emil serta lingkungan yang baik dan tepat bagi perkembangan pribadi anak menjadi faktor berikutnya.
Lutfi mengaku ia sangat mengagumi bupati Trenggalek non aktif tersebut dan menginginkan anak-anaknya bisa meneladani jejak Emil yang cemerlang dan begitu membanggakan bagi orang tua tersebut. (q cox)