SURABAYA (Suarapubliknews) – Dalam event Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan yang digelar pada Minggu (01/12/19), akan ada salah satu sesi yang menarik. Sesi ini merupakan bentuk kolaborasi antara pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan para desainer asal Surabaya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, di acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, juga bakal diisi dengan salah satu sesi yang menarik, yakni fashion on the street. Fashion show ini bakal menampilkan produk UKM asal Surabaya di bidang fashion, seperti pakaian, aksesoris, sepatu dan tas.
“Ini adalah salah satu sesi yang menarik, bagaimana mengkawinkan produk-produk UKM yang di fashion, terutama pakaian, aksesoris dan sebagainya, dengan para desainer-desainer di Surabaya,” kata Wiwiek di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jum’at (29/12/19).
Menurutnya, kolaborasi ini merupakan salah satu langkah maju yang luar biasa. Karena, ia menilai bahwa para pelaku UKM ini juga membutuhkan ilmu dari para desainer-desiner asal Surabaya tersebut.
“Mereka (pelaku UKM, red) juga akan memiliki kemampuan untuk melihat pangsa pasar yang semestinya harus dibidik,” jelasnya.
Peragaan busana ini akan dilaksanakan selama dua sesi, yakni pukul 15.30 – 17.00 Wib. Sementara pada sesi kedua, berlangsung pada pukul 18.00 – 20.00 Wib.
Sedangkan untuk Runway, akan dilaksanakan di depan Hotel Varna Culture menuju ke arah Hotel Majapahit sepanjang 25 meter.
Salah satu desainer yang turut andil dalam peragaan busana kali ini adalah Alben Ayub Andal. Ia menyebut, setidaknya ada 16 UKM di bidang fashion yang bakal menampilkan produknya. “Jadi 16 koleksi itu adalah UKM yang mengikuti pelatihan di rumah Batik Putat Jaya,” kata Alben.
Sebagai diketahui, fashion on the street ini mengambil tema “Glamor Etnik Nusantara” yang akan dibawakan oleh 20 peragawan dan peragawati dari NEXT Management Surabaya. Selain itu, peragaan busana ini juga bakal diiringi musik modern/kontemporer dari DJ ShortKutz, dengan koreografi dari oleh Kani Praya. (q cox)
Foto: Kabag Humas Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara bersama dua orang peraga busana