Peristiwa

.Feast Hidupkan “Pertunjukan Membangun & Menghancurkan” di Surabaya

81
×

.Feast Hidupkan “Pertunjukan Membangun & Menghancurkan” di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Dentuman musik, visual artistik, dan atmosfer intens menyatu dalam konser tunggal .Feast bertajuk “Pertunjukan Membangun & Menghancurkan” yang digelar malam ini di Convention Hall Level 3, Grand City Convex Surabaya. Konser tersebut menjadi puncak perayaan perjalanan satu dekade band rock asal Jakarta itu, sekaligus wujud nyata album terbaru mereka yang dirilis tahun lalu.

Sejak awal pertunjukan, .Feast berhasil menghadirkan pengalaman multisensori yang memadukan musik, tata panggung, visual, hingga multimedia. Energi penuh emosi terpancar dari setiap lagu yang dibawakan, sejalan dengan tema besar album Membangun & Menghancurkan—refleksi jujur atas pergulatan personal para personel setelah sepuluh tahun bermusik.

“Konser ini bukan sekadar didengar, tapi dirasakan. Kami ingin menghadirkan pertunjukan yang jujur, intens, dan bebas distraksi,” ujar basis .Feast, Fadli Fikriawan Wibowo atau Awan.

Konser ini terwujud melalui kolaborasi .Feast bersama Antara Suara dan Bits And Bops. CEO Antara Suara, Andri Verraning Ayu, menekankan bahwa pertunjukan ini melampaui batas hiburan semata. “Kami ingin memberikan ruang bagi penonton untuk ikut menyelami perjalanan emosional dan kontemplatif. Konser ini adalah karya kolektif,” ujarnya.

Sementara itu, Edbert William selaku Co-Founder Bits And Bops menjelaskan bahwa aspek produksi dirancang untuk memperkuat narasi musikal .Feast. “Kami ingin penonton bisa tenggelam sepenuhnya dalam atmosfer panggung, sekaligus merasa aman dan nyaman di venue,” katanya.

Dikenal dengan lirik tajam dan kritik sosial-politik, .Feast kini memperluas horizon musikalnya. Album Membangun & Menghancurkan, yang diluncurkan pada 30 Agustus 2024, lebih banyak mengangkat tema personal seperti orang tua, kematian, hedonisme, hingga pergulatan batin. Perubahan ini menandai fase baru perjalanan mereka—lebih introspektif namun tetap eksplosif di panggung.

Konser malam ini di Surabaya pun menjadi momentum penting: sebuah perayaan perjalanan panjang sekaligus undangan bagi penonton untuk merenung, mengkritisi diri, dan menemukan makna baru dalam musik. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *