Jatim RayaPemerintahan

Gandeng Akademisi, Balitbangda Kabupaten Kediri Bangkitkan Ekonomi Kelompok Petani Nanas di Desa Bedali

481
×

Gandeng Akademisi, Balitbangda Kabupaten Kediri Bangkitkan Ekonomi Kelompok Petani Nanas di Desa Bedali

Sebarkan artikel ini

KAB KEDIRI (Suarapubliknews)  –
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Kabupaten Kediri bersama Dosen Agrbisnis Universitas Muhamadiyah Malang Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si mengunjungi kelompok Tani Mukti Desa Bedali,Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri

Dr. Sonny Subroto Maheri Laksono, M.Si.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kediri mengatakan bahwa, kunjunganya dalam rangka pengembangan potensi pengelolaan pemanfaatan Daun Nanas agar menjadi produk abg memiliki nilai ekonomi.

“Serat daun nanas ini bisa di kelolah menjadi bahan tekstil ramah lingkungan (green textille), dan juga bisa di jadikan bahan campuran fiber body mobil hingga pesawat,” Ucap Dr Sony Subroto Maheri Laksono. Senin (29/01/2024)

Menurut Kepala BALITBANGDA Kabupaten Kediri, jika buah nanas selain banyak manfaat terutama yakni kaya akan mineral penting, seperti sumber Vitamin dan juga akan kaya serat bagih tubuh,bahkan hasil pertanian buah Nanas Gunung kelut ini juga sudah menembus pasar ekspor ke luar Negri

“Tujuan kunjungan kami ,fokus pada pemanfaatan daun Nanas untuk texstil dan kita juga suda ada wacana kedepanya bisa kolaborasi dengan pembatik kediri sehingga limbah nanas bisa menjadi nilai ekonomi masyarakat,” Jelasnya

Di tempat yang sama di tambahkan pakar pertanian Dosen Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si. jika potensi serat daun nanas sangat luar biasa yang menjanjikan kedepanya untuk dikembangkan di pasar internasional harga serat daun nanas dengan grade terbaik bisa mencapai Rp 800.000/kg.

Sedangkan untuk prosesnya kita pilah kualitas bagus daun nanas panjang lebih 50 cm, kita olah randemen, jadi setiap 100 kilogram daun nanas bisa menghasilkan 2 kg serat nanas kering seperti

“Untuk kedepanya pengelolaan serat limbah nanas sangat menjanjikan dalam potensi pengembangan ekonomi di karenakan green produk akan semakin banyak digunakan ” jelasnya

Terpisah, pengurus Kelompok Tani Mukti dari Desa Bedali Kecamatan Ngancar, Anam merasa senang karena terus didorong dan dilakukan pendampingan guna meningkatkan kualitas dan jumlah produksi serat daun nanas.

Jadi mulai tahun 2023 produksi serat nanas mencapai 10 kg per hari, yang mana bahan baku daun nanas kita dapatkan dari warga sekitar setelah habis panen yang biasanya sama pegani tidak terpakai.

“Harapan kami kedepan bisa mencukupi kebutuhan pangsa pasar ekspor sehingga kedepanya serat daun nanas bisa menjadi ikon Kabupaten Kediri,” Pungkasnya. (q cox, Iwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *