SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Desainer mode internasional asal Indonesia, Embran Nawawi, kembali menunjukkan kemampuannya menenun warisan budaya Nusantara ke dalam karya fashion kelas atas.
Dalam koleksi terbarunya bertajuk “Gatotchromathic”, Embran mengambil inspirasi dari makanan tradisional gatot—olahan singkong kering yang dulu identik dengan kesederhanaan—dan mengubahnya menjadi simbol gaya yang mewah, modern, dan penuh kebanggaan budaya.
“Saya selalu menjadi desainer yang menciptakan sesuatu dari bahan-bahan di sekitar saya. Saya ingin membuatnya lebih personal dan berbeda dari yang lain,” ujar Embran dalam pernyataan resminya.
Bagi Embran, gatot bukan sekadar makanan tradisional. Lebih jauh, ia melihatnya sebagai metafora ketahanan dan kreativitas bangsa Indonesia: bagaimana sesuatu yang dianggap sederhana, bahkan remeh, bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Filosofi inilah yang ia terjemahkan dalam potongan busana bergaya avant-garde.
Dengan skema warna hitam-putih yang kontras, ia memadukan motif batik klasik dengan sentuhan urban modern. Aksen kotak-kotak monokrom dan garis geometris memberi nuansa punk-rock dan sporty, mendobrak kesan formal batik yang biasanya anggun dan konservatif.
Ciri khas koleksi ini terletak pada teknik “kertas sobek” yang menghadirkan siluet deconstructed: tepi kasar, potongan asimetris, dan layering berlapis-lapis. Estetika ini menciptakan energi dinamis, menghadirkan busana yang sporty, funky, dan penuh percaya diri, sangat cocok untuk gaya urban di kota-kota besar dunia.
Untuk melengkapi koleksinya, Embran kembali berkolaborasi dengan desainer aksesori internasional Ann Lorio. Ini merupakan kerjasama keempat mereka. Lorio memadukan batik dengan piña seda—tekstil serat nanas khas Filipina—dan material resin untuk menghasilkan aksesori unik berupa anting, kalung, hingga hiasan kepala.
“Koleksi tahun ini bersama Embran berfokus pada penggunaan batik dan piña seda. Saya juga mencoba menampilkan keanggunan piña saat digunakan sebagai aksesori,” kata Ann Lorio.
Hasilnya, koleksi “Gatotchromathic” tampil sebagai ansambel lengkap, dari ujung kepala hingga kaki, yang bukan hanya modis tetapi juga menyampaikan pesan kuat: bahwa akar budaya bisa menjadi sumber inspirasi tak terbatas bagi mode global.
Karya ini mempertegas posisi Embran Nawawi sebagai desainer yang berani melampaui batas tradisi. Dengan menyandingkan batik, tekstil kontemporer, dan filosofi budaya sederhana, ia berhasil menampilkan wajah baru fashion Indonesia di kancah dunia.
“Saat ini saya sedang mencoba memahami cara menggunakan resin secara efektif dan menciptakan bentuk serta warna sendiri,” tambah Embran, menandakan bahwa eksplorasinya dalam desain masih jauh dari selesai. (q cox, tama dini)