SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung baru Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prov. Jatim, di Jl. Jemur Andayani No.1, Siwalankerto, Surabaya, Senin (20/2).
Atas diresmikannya gedung tersebut, Gubernur Khofifah berharap akan menjadi pengungkit kompetensi dan kinerja manajemen kepegawaian baik ASN maupun non ASN. Terlebih dengan dukungan perangkat baru berbasis digital yang telah melengkapi pembangunan gedung BKD Jatim ini.
“Dengan memohon ridho dan barokah Allah, Kantor Badan kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur saya nyatakan resmi dibuka. Mudah-mudahan memberikan manfaat yang besar baik internal maupun eksternal untuk meningkatkan kualitas manajemen kepegawaian Pemprov Jawa Timur,” ungkapnya.
Semua tim BKD Jatim diharap makin bersemangat untuk meningkatkan kompetensi dan kinerjanya. Dengan hadirnya gedung baru ini, kinerja baru dan tentu produktivitas kerja baru akan terwujud lebih baik lagi. Kantornya baru, perangkatnya baru, semangatnya juga harus baru. Pastikan layanan kepegawaian menjadi lebih cepat, lebih mudah dan lebih murah,” lanjutnya.
Disampaikan Gubernur Khofifah, gedung BKD Jawa Timur yang lama merupakan aset Pemprov Jatim yang kondisi bangunannya tidak optimal terutama dalam mengakomodir kinerja pelayanan ASN.
“Fasilitas ruang kerja lama sudah mengalami penurunan kualitas dan kurang representatif dalam mendukung kinerja pelayanan BKD Jatim kepada masyarakat serta pegawai pemerintah Provinsi Jawa Timur,” jelasnya.
Pembangunan gedung milik BKD Jatim yang juga menggunakan konsep IKI (Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi), maka di dalamnya harus terdapat Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi yang terus terpompa secara produktif.
Artinya, ada sesuatu yang menggerakkan karakter ASN maupun non ASN di Pemprov Jawa Timur untuk membangun semangat baru dan membangun suasana kerja yang nyaman agar lebih inovatif dan lebih produktif bekerja melayani masyarakat. “Alhamdulillah proses yang cukup panjang untuk bisa menyelesaikan gedung ini. Saya ingin semua dimaksimalkan layanan-layanan kita baik internal maupun eksternalnya,” uarnya.
Gedung BKD juga dilengkapi dengan perangkat-perangkat digital IT. Tentu, fasilitas ini semakin memberikan dukungan konektivitas dari seluruh kepegawaian baik ASN maupun non ASN karena semua itu menjadi bagian penting untuk bisa meningkatkan kinerja dan kompetensi ASN maupun non ASN. “Semangat untuk membangun kinerja yang lebih baik dan lebih baik lagi, semangat untuk meningkatkan kompetensi yang lebih baik pula ” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Indah Wahyuni menjelaskan tahap pembangunan fisik gedung baru BKD dilaksanakan dalam 2 tahap. Pertama dilaksanakan pada tahun 2021 dengan nilai anggaran senilai Rp 16,279 milyar dengan lingkup pekerjaan struktur 5 lantai. Sedangkan pembangunan tahap II dilaksanakan pada tahun 2022 memiliki nilai anggaran senilai Rp 45,236 miliyar dengan lingkup pekerjaan arsitektural dan mekanikal elektrikal.
“Selain itu, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur telah menyusun Detail Engineering Design (DED) gedung baru BKD Jatim pada tahun 2020 dengan anggaran senilai Rp 1,167 milyar,” tuturnya.
Adapun gedung baru BKD Provinsi Jawa Timur dibangun di atas lahan seluas 1.646 m2 menggunakan konsep IKI. Bangunan gedung kantor utama memiliki total luasan lantai bangunan 6.406 m2 terdiri dari 5 lantai meliputi area lobby, ruang gallery, ruang kerja untuk 4 bidang dan sekretariat, aula pertemuan, ruang server, assessment center, kantin, lift termasuk ada ruang digitalisasi meliputi command center, ruang server dan laboratorium untuk melakukan tes CPNS.
“Dengan seluruh fasilitas gedung baru tersebut, diharapkan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur dapat meningkatkan kinerja pelayanan yang inovatif dan kreatif sebagaimana menjadi tugas pokok dan fungsinya,” terangnya.
Gedung kantor BKD dibangun untuk mendukung adanya digitalisasi pengelolaan manajemen ASN sehingga akhirnya semua kebutuhan untuk digitalisasi ada di tempat ini. “Ada command center, ruang server, ada loading room semuanya ada di sini termasuk laboratorium komputer based test sehingga ini akan mendukung adanya digitalisasi ASN,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, memasuki era 5.0 maka dukungan kerja untuk ASN maupun non ASN berbasis digitalisasi dikarenakan digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang pada akhirnya muncul transparansi dan trust.
“Dengan adanya digitalisasi semua sudah tidak bisa main-main karena rekam digitalnya itu ada semua dan tepat waktu. Namanya era digital itu kesiapan pemberian layanan harus lebih cepat lebih efektif dan lebih efektif sehingga orang tidak perlu bolak-balik ke BKD,” imbuhnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, melalui aplikasi Si Master atau sistem informasi manajemen ASN terintegrasi, Indah menambahkan bahwa minggu kemarin BKD Jatim menjalin kerjasama dengan BKN Pusat terkait dengan terintegrasinya Si Master dengan BKN pusat. “Mudah-mudahan apa yang kita inginkan menjadi lancar dan sesuai dengan harapan kami untuk digitalisasi pengelolaan manajemen ASN,” urainya.
Gedung baru BKD yang telah dibangun selama tiga tahun sejak 2020 ini memiliki lima lantai. Peresmian gedung baru BKD Jatim ini ditandai dengan penekanan tombol sirine dilanjutkan penandatanganan prasasti, pemotongan tali dan tumpeng oleh Gubernur Khofifah dan Kepala Dinas BKD Jatim Indah Wahyuni.
Turut hadir Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur Istu Hari Subagio, Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya Moch. Ridwan, pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah KH. Asep Saifuddin Chalim, Imam besar masjid Al Akbar KH. Abdul Hamid Abdullah dan para kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (q cok, tama dini)