SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Poyek pembangunan Basement Balai Pemuda senilai Rp 19 Miliar dengan pelaksana PT Cipta Karya Multi Teknik dan konsultan pengawas CV. Amoret Consulondo, sepertinya akan terus menuai kendala, karena sistem pengerjaannya disinyalir tidak dibarengi dengan anstispasi dampak yang ditimbulkan. Benarkah?
Bagaimana tidak, proyek pembangunan struktur basement adalah struktur bangunan yang posisinya dibawah permukaan tanah, sehingga dibutuhkan aktifitas galian (escavation) dan jenis pondasi dalam (tiang pancang) dengan kedalaman tertentu.
Pemasangan tiang pancang dan pembukaan (penggalian) area basement ini dibutuhkan keahlian khusus dan tentu melibatkan sejumlah alat berat yang tidak sedikit, apalagi posisinya ditengah (diantara) atau bahkan dibawah bangunan existing disekitarnya.
Salah satu gedung exsisting disekitar proyek pembangunan Basement Balai Pemuda adalah Gedung DPRD Surabaya, yang saat ini kondisinya sudah mulai mengalami keretakan diberbagai sudut dan tembok.
Menurut warga kota Surabaya bernama Sudianto,ST yang berprofesi sebagai konsultan pengawas bangunan gedung dan jembatan, penyebab keretakan gedung DPRD Surabaya ini ada dua kemungkinan, pertama diakibatkan oleh getaran alat berat, dan yang kedua karena terjadi pergeseran (sleding) kontur tanah yang berakibat terhadap kekuatan pondasi gedung DPRD Surabaya.
“Dari kedua kemungkinan ini, yang paling fatal jika keretakan beberapa sudut tembok di gedung DPRD Surabaya ini diakibatkan oleh faktor yang kedua yakni akibat sleding kontur tanah yang berakibat gesernya atau turunnya pondasi, ini bisa berakibat gedung dewan runtuh, padahal semua itu bisa diantisipasi sebelumnya,” ucapnya kepada Suarapubliknews.net, Senin (24/10/2016).
Menanggapi kejadian ini, Camelia Habibah anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan jika pihaknya akan segera memangil pihak-pihak yang terkait seperti dinas Cipta Karya, pelaksana dan konsultan pengawas di lapangannya.
“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akibatnya bisa fatal, perkiraan saya bisa saja dampaknya memutus Gedung, padahal katanya sudah pakek sistem injection, untuk itu kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya, untuk memanggil pelaksana dan konsultan pengawasnya, pada hari Rabu ini,” tandasnya.
Tidak hanya itu, Habibah juga telah meminta kepada Dinas Cipta Karya untuk menghentikan sementara kegiatan proyek pembangunan basement Balai Pemuda, sampai didapatkan solusi pelaksanaan yang paling aman.
“Beberapa hari kemudian kami juga akan memanggil pakar, dengan tujuan bisa mendapatkan solusi, karena proyek pembangunan under ground itu memang tidak mudah, untuk itu kami sudah minta kepada Dinas cipta karya untuk memberhentikan sementara kegiatan proyek mulai besok sampai didapatkan solusi saat rapat hearing digelar,” tegasnya. (q cox)