PemerintahanPeristiwa

Grand Final Cak dan Ning 2025 Lahirkan Duta Wisata Berbasis ‘The Soul of Collaboration’

81
×

Grand Final Cak dan Ning 2025 Lahirkan Duta Wisata Berbasis ‘The Soul of Collaboration’

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Panggung Tugu Pahlawan, menjadi saksi puncak Grand Final Pemilihan Duta Wisata “Cak dan Ning” Kota Surabaya Tahun 2025, Sabtu (11/10/2025). Acara ini merupakan ajang pencarian generasi muda yang tidak hanya berwawasan luas, tetapi juga memiliki kepedulian mendalam terhadap Kota Pahlawan. Mereka adalah cerminan karakter arek-arek Suroboyo yang dikenal kreatif, cerdas, tangguh, sekaligus ramah dan berbudaya.

Antusiasme generasi muda Surabaya di tahun ini sungguh luar biasa. Sebanyak 294 peserta telah mengikuti proses seleksi ketat sejak awal. Dari jumlah tersebut, tersisa 14 finalis terbaik yang akan memperebutkan berbagai kategori, mulai dari Cak dan Ning Surabaya, Wakil I, II, III, hingga kategori Berbakat, Persahabatan, dan Favorit.

Proses pemilihan Cak dan Ning dikenal sangat ketat. Para finalis dinilai secara komprehensif, mulai dari kemampuan berkomunikasi, pengetahuan mendalam tentang pariwisata dan sejarah kota, hingga penampilan dan kepribadian.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah, menekankan bahwa menjadi Cak dan Ning Surabaya berarti menjadi role model anak muda yang berkarakter, berpengetahuan, dan berintegritas.

“Proses pemilihan ini memastikan para peserta menjalani pembekalan intensif. Sejak awal, mereka dikarantina selama satu minggu penuh, dibimbing oleh para senior dan panitia. Tujuannya adalah menanamkan pengetahuan mendalam tentang Kota Surabaya, mulai dari bahasa, tata krama, cara bergaul yang benar, hingga sejarah dan cerita kota,” ujar Hidayat Syah.

Pemilihan Cak dan Ning tahun ini mengusung tema sentral “The Soul of Collaboration”. Tema ini sangat relevan dengan semangat Surabaya sebagai kota yang tumbuh dan berkembang melalui gotong royong, kebersamaan, dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dunia usaha, komunitas, hingga generasi muda.

“Harapannya, para pemenang Cak dan Ning 2025 dapat menjadi duta yang membawa semangat kolaborasi tersebut ke berbagai ruang, memperkenalkan Surabaya bukan hanya sebagai kota modern, tetapi juga kota yang hangat, inklusif, dan berakar kuat pada budaya. Mereka diharapkan menjadi influencer yang menyebarkan semangat cinta budaya, cinta lingkungan, dan cinta kota,” jelasnya.

Penobatan Cak dan Ning di Tugu Pahlawan, menandai dimulainya peran mereka sebagai Duta Pariwisata dan Budaya Surabaya. Mereka akan mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan memperkenalkan Surabaya ke masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain mempromosikan destinasi wisata dan melestarikan warisan budaya, Cak dan Ning juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif berbasis budaya.

“Sebagai representasi kota, kehidupan pribadi mereka tidak lagi terpisah dari identitas Surabaya. Mereka harus menjaga citra diri sebagai wajah Surabaya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Disbudporapar akan terus memantau dan melibatkan mereka dalam berbagai event resmi, serta berkolaborasi dengan figur inspiratif lainnya untuk memperkuat jaringan dan kontribusi mereka bagi kemajuan kota.

“Kami memfasilitasi kolaborasi dan pertukaran strategi dengan figur inspiratif lain, salah satunya dengan Duta Pariwisata Nasional yang merupakan alumni Cak dan Ning Surabaya. Ini memungkinkan para duta untuk bertukar pikiran, memperkuat jaringan, dan meningkatkan kontribusi mereka dalam memajukan Surabaya,” pungkasnya.

Sebagai diketahui, Vincentius Mario Raditya dari Kecamatan Dukuh Pakis dan Mercia Meixi dari Kecamatan Lakarsantri terpilih sebagai Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025.

Posisi Wakil I ditempati oleh Emanoell Dave Keshan Sinanu dari Kecamatan Sukolilo dan Anak Agung Ayu Myra Rajni Paramesti dari Kecamatan Bulak.

Selanjutnya, Wakil II ditempati oleh Khusnul Fathoni dari Kecamatan Tandes dan Velicia Giovani dari Kecamatan Tambaksari.

Posisi Wakil III ditempati oleh Akbar Aulia Muhammad Syaifullah dari Kecamatan Wonokromo dan Nadia Fairuz Zahra dari Kecamatan Simokerto.

Muhamad Alvando Rahmantio dari Kecamatan Rungkut dan Vriska Putri Peztaria dari Kecamatan Sambikerep terpilih sebagai Cak dan Ning Berbakat.

Jenar Gandi Dewantoro dari Kecamatan Wonokromo dan Eka Faramitha dari Kecamatan Gayungan terpilih sebagai Cak dan Ning Favorite.

Serta, Rafa Fauzan Pasha dari Kecamatan Sukolilo dan Syarifah Fahdanyah Naszillah dari Kecamatan Mulyorejo terpilih sebagai Cak dan Ning Persahabatan. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *