SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada para camat berprestasi di Bumi Majapahit yang terpilih menjadi Juara Sinergitas Kinerja Kecamatan (SKK) dalam gelaran Rapat Pembinaan Kecamatan Provinsi Jawa Timur tahun 2023, di Dyandra Convention Center
Kepada para camat, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya karena telah bekerja keras dan mampu menunjukkan inovasi pelayanan dan kolaborasi, sinergitas dengan stakeholder dalam menjalankan kinerjanya sebagai pelayan publik di lingkup kecamatan.
“Pelayanan kepada masyarakat yang baik juga karena kinerja pemimpinnya yang baik pula sehingga layak mendapat apresiasi. Disini ada inovasinya, ada kolaborasi dan sinergitasnya yang dilakukan di lingkup kecamatan,” katanya di Grahadi, Rabu (13/12).
Penghargaan tersebut diberikan atas capaian Inovasi pelayanan yang dilakukan oleh para camat di wilayah kerjanya serta kolaborasi yang dilakukan dengan para stakeholder di lingkup kecamatan.
Total terdapat 7 camat yang mendapatkan penghargaan diantaranya adalah Juara 1 Camat Wonosari Kabupaten Malang Desi Ariyanti, Juara 2 Camat Pabean Cantikan Kota Surabaya Muhammad Januar Rizal dan Juara 3 Camat Mangguharjo Kota Madiun Lita Febriana Lestari.
Sementara untuk juara harapan 1 adalah Camat Talango Kabupaten Sumenep Yudi Nursukmadyanto, juara harapan 2 Camat Junrejo Kota Batu Dian Sarawato. Selanjutnya ada 2 camat yang masuk dalam kategori 7 besar kecamatan terbaik yakni Camat Modo Kabupaten Lamongan Ahmad Kurniawan dan Camat Kawedanan Kabupaten Madiun Ari Budi Astuti.
Selain memberikan apresiasi, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya penguatan institusional maupun capacity building yang ada di tingkat kecamatan. Hal tersebut perlu dilakukan agar kapasitas kompetensi camat dan aparaturnya dalam memimpin kecamatan semakin meningkat dan lebih kuat powernya dalam melakukan perbaikan layanan dasar, sosial, dan ekonomi.
“Kecamatan ini merupakan lini awal yang paling dekat dengan masyarakat yang dijadikan pusat koordinasi berbagai program pendampingan dari berbagai kementerian, seperti pendamping PKH, pendamping desa, pendamping pertanian, mantri statistik dan sebagainya. Jadi harus kita kuatkan institutional maupun capacity building-nya. Karena jika kecamatan ini kuat, maka akan dapat mendukung suksesnya berbagai program sampai ke tingkat pusat,” tambahnya
Lebih lanjut ia menjelaskan, penguatan institutional dan capacity building sangat penting mengingat sebagian besar pekerjaan dan urusan layanan dasar yang berhubungan langsung dengan warga dikerjakan oleh beberapa institusi berbasis kecamatan.
“Banyaknya tugas yang dikoordinasikan di tingkat kecamatan seperti data terpadu kesejahteraan sosial dan koordinasi antar desa juga kelurahan ini benar-benar luar biasa. Maka kita harus mendukung dan mempersiapkan sumber daya manusia di level kecamatan dalam berbagai aspek,” ucapnya. (q cok, tama dini)