SURABAYA, (Suarapubliknews) –Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk yang pertama kalinya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyaksikan pelaksanaan vaksinasi secara virtual dikarenakan harus melakukan isolasi mandiri (isoman) selama hampir dua minggu.
Gubernur Khofifah memberikan semangat dan menyapaikan terima kasih atas komitmen yang diberikan oleh Forkopimda Jatim, Organisasi Profesi, Organisasi Keagamaan, dan Organisasi kepemudaan serta influencer yang bersedia hadir dan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Jawa Timur.
“Kami ingin menyampaikan Terima kasih atas seluruh komitmen seluruh elemen di Jawa Timur dan tentu komitmen ini akan menjadi penguat bagi kita semua untuk memaksimalkan ikhtiar ini. Mudah-mudahan vaksinasi ini tidak hanya sukses pelaksanaannya tapi sukses mencegah secara signifikan penyebaran covid 19 di Jawa Timur. Saya bersama Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur tidak dapat hadir secara langsung dan mengikuti vaksinasi Covid-19 karena sedang melakukan isolasi,” katanya.
Sehari sebelumnya Pemerintah Pusat telah melaksanakannya dan Presiden RI Joko Widodo bersama sejumlah tokoh menjadi penerima Vaksin Covid-19 pertama. Begitupun dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pada pelaksanaan perdana vaksinasi Covid-19 ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim dan sejumlah tokoh di Jatim menjadi penerima vaksin.
Pada kesempatan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menjadi orang pertama di Jawa Timur yang menerima vaksin Covid-19. Bersama Wagub Emil Dardak turut serta sejumlah perwakilan dari berbagai latar belakang dalam vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (14/1).
Terdapat 21 penerima vaksin antara lain, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, Jetua DPRD Jatim Koesnadi, Wakil Ketua DPRD Prov. Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim M.Dofir, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Selain itu, juga diikuti oleh Ketua IDI Jatim, Kepala RSUD dr. Soetomo Surabaya dr Joni Wahyuhadi, Ketua IBI Jatim Wahyul Anis, Pemuda Anshor M. Syafiq Syauqi, DPW PPNI Jatim Nursalam, BBPOM Rustyawati, Pemuda Hindu I Dewa Agung Wirya Guna dan Pemuda Kristen Jatim Aurelia Theodosia Hage, FKM Unair Santi Martini, PGRI Jatim Teguh Sumarsono, SKAK Crop Bayu Eko Moektito, Ketua SPSI Ahmad Fauzi serta dua influencer terkenal asal Jatim yaitu Bayu Skak dan Tom Liwafa serta beberapa Tokoh Jawa Timur lainnya.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini dimulai sekitar pukul 09.30 dan Wagub Emil tampak berjalan menuju serambi Gedung Negara Grahadi yang telah ditata sedemikian rupa. Sebelum dilaksanakan imunisasi vaksinasi Covid-19, Wagub Emil terlebih dahulu menuju meja 1melakukan pendaftaran verifikasi data dan mendapatkan gelang sebagai tanda peserta penerima vaksin Covid-19.
Kemudian menuju meja dua untuk melakukan screening kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh dan tensi tekanan darah. Mantan Bupati Trenggalek itu, juga menjawab sejumlah pertanyaan seputar riwayat kesehatan hingga dinyatakan sehat dan layak mengikuti vaksinasi.
Selanjutnya menuju ke meja tiga untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dan terakhir ke meja 4 untuk dilakukan pencatatan dan observasi pasca pemberian vaksin Covid-19.
Vaksinasi perdana di tingkat provinsi ini dilakukan setelah pemerintah pusat memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta mendapatkan kepastian fatwa halal yang telah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sebelumnya beberapa tokoh diantaranya Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Ketua IDI Jatim Dr. dr. Sutrisno, Ketua MUI Jatim KH. Mutawakkil Alallaah menyampaikan sambutan yang berisi ajakan dan dukungan untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur serta do’a oleh Ketua PWNU Jawa Timur.
“Ini adalah merupakan suatu pertanggungjawaban kami kepada seluruh rakyat Jawa Timur bahwa bila memang dari pelaksanaan vaksinasi ini kemudian lahir akibat-akibat yang ditimbulkan maka biarlah kami yang terlebih dahulu menerima, Kami tidak mau bahwa kemudian rakyat yang lebih dahulu di vaksin dan menerima dampak negatifnya akibat dari pelaksanaan vaksin ini,” kata Kusnadi sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19. (q cox, tama dinie)