SURABAYA (Suarapubliknews) – Gunung Semeru dengan puncak Mahamerunya bisa dijadikan referensi – inspirasi harmonisasi antara alam, manusia dan Tuhan Pencipta karena semua itu menjadi kekuatan humanis kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa seusai Membuka Pameran Foto Bertemakan Mahameru, yang digelar oleh Pewarta Foto Indonesia Surabaya di Royal Plaza Surabaya, Kamis (24/2/2022).
“Mengekspresikan bagaimana Semeru bukan hanya awan panas guguran tetapi bagaimana eksotisnya Semeru, ada semangat untuk menjaga keasrian keindahan gunung yang memberikan referensi, aspirasi membangun harmoni kehidupan alam, manusia dan Sang Pencipta,” ungkapnya.
Hubungan timbal balik dalam sebuah harmonisasi kehidupan alam, manusia dan Khaliq Tuhan ini terbangun diawali hubungan harmoni alam dengan manusia, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan Pencipta itulah sisi kekuatan kemanusiaan, semuanya itu bisa terefleksi oleh para pewarta foto ini melalui karya pameran foto Mahameru. Dari foto foto ini dijelaskan sisi humanisme manusia.
Pameran foto ini, menurutnya juga bagian nilai solidaritas kemanusiaan terhadap korban awan panas Semeru, sehingga bisa menjadi inspirasi yang terjaga dan ditumbuhkembangkan. “Saya mengajak warga atau siapa saja yang sedang di Jawa Timur, sedang di Surabaya, tengok saja ada pameran karya foto tentang Semeru,” ajak Gubernur Khofifah.
Sebanyak 50 dari 200 foto terpilih hasil kurasi terpilih, dipamerkan hingga 26 Februari 2022 mendatang. Menariknya, foto hasil 22 pewarta foto di Jawa Timur tersebut akan dijual yang mana hasilnya 100 persen akan didonasikan kepada para korban bencana Awan Guguran Panas (AGP) di kawasan Semeru, Kabupaten Lumajang.
Tak hanya hasil jepretan kala APG terjadi di Gunung Semeru, pada pemeran ini terdapat beberapa hasil karya para pewarta foto yang juga menampilkan eksotika keindahan pemandangan Gunung Semeru, lengkap dengan iconnya yakni Ranu Kumbolo dan Ranu Pane.
Ketua Panitia Pameran, Dipta Wahyu mengatakan, pameran foto Mahameru sengaja digelar untuk memperingati momen erupsi Semeru. “Ini semua hasil karya kawan-kawan PFI Surabaya yang telah mengabadikan momen langka melalui foto saat bencana Semeru terjadi beberapa waktu lalu,” katanya.
Salah satu peserta pameran foto, Trisnadi mengucapkan terima kasih pada Kadis Kominfo Jatim, Hudiyono yang telah memborong tiga buah foto pameran. Ia pun menegaskan, jika pameran tersebut tidak untuk dikomersilkan, namun lebih pada kegiatan sosial.
“Seluruh hasil karya yang terjual ini bukan untuk pemilik karya foto. Semuanya didonasikan untuk korban awan panas guguran Semeru. Bantuan donasi akan kami salurkan melalui Pemkab Lumajang,” katanya. (q cox, tama dinie)