LUMAJANG (Suarapubliknews) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong para penyandang disabilitas memanfaatkan dan terlibat aktif dalam ekonomi digital. Terlebih, peluang tersebut semakin besar ditengah pandemi Covid-19.
Ekonomi digital bersifat inklusif bagi setiap orang dan tidak memiliki batasan apapun. Sehingga, kata dia, semua orang punya kesempatan yang sama untuk memanfaatkannya dan berkembang didalamnya.
“Pandemi Covid-19 memaksa hampir semua orang untuk mentransformasi segala kegiatannya ke platform digital. Kesempatan dan peluang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik,” katanya di tengah kunjungan memantau dampak guguran awan panas dan lahar dingin yang membawa material pasir dan batu serta debu vulkanik.
Tanggal 3 Desember adalah Hari Disabilitas Internasional, akselerasi ekonomi digital akibat Pandemi Covid-19 dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi yang kerap dirasakan penyandang disibilitas.
“Akses pasar untuk memasarkan produk, kreasi, dan jasa semakin terbuka luas dengan makin pesatnya perkembangan ekonomi digital. Disabilitas bukanlah batasan dan halangan bagi seseorang untuk maju dan berusaha,” tambah Khofifah.
Dicontohkan, bila dulu setiap orang yang mau berwirausaha harus memiliki toko fisik, maka saat ini setiap orang dapat memiliki toko secara virtual hanya bermodalkan smartphone. Produk yang dihasilkan bisa langsung dijual kepada konsumen tanpa repot-repot harus membangun toko fisik, tanpa perlu modal yang besar. Dan yang membahagiakan adalah itu semua dapat dikerjakan tanpa harus keluar rumah.
“Untuk teman-teman disabilitas, jangan pernah menyerah. Saya yakin dengan kreativitas dan inisiatif batasan yang menghalangi bisa terlewati. Poinnya, jangan menyerah dan tetap produktif. Selamat Hari Disabilitas Internasional 2020,” tutupnya. (q cox, tama dinie)