MADIUN (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyalurkan berbagai macam bantuan sosial (bansos), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan zakat produktif kepada masyarakat Madiun Raya di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Madiun, Selasa (19/9).
Bansos, BLT dan zakat produktif tersebut disalurkan kepada total 519 orang penerima manfaat (PM). Dengan rincian 419 orang penerima bansos dan BLT serta 100 orang penerima Zakat Produktif. Selain menerima bansos, semua penerima manfaat juga menerima paket sembako. Semua bansos, BLT, dan zakat produktif tersebut disalurkan dalam bentuk cash transfer melalui Bank Jatim.
“Kita terus memaksimalkan pencairan berbagai bansos maupun BLT. Selain itu juga ada zakat produktif yang kita bagikan. Kita upayakan September ini sudah bisa tuntas. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan bantalan sosial kepada masyarakat,” ujarnya.
Gubernur Khofifah pun merinci para penerima bansos hari ini. Rinciannya, bansos Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dan alat bantu mobilitas berupa kursi roda kepada 10 orang penyandang disabilitas, bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk 10 PM lansia, bansos kemiskinan ekstrem bagi 138 PM dari Kab. Madiun dan 54 PM dari Kab. Magetan. Kemudian, bansos wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) kepada 10 PM, dan bansos Kelompok Usaha Bersama (KUBE) kepada 10 PM.
Selanjutnya, sebagai apresiasi kepada pilar sosial serta dukungan untuk penanganan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), Gubernur Khofifah juga menyerahkan tali asih kepada 18 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 20 orang Tagana, serta bantuan transportasi kepada 89 Pendamping Sosial PKH Plus Kab. Madiun.
Selain bansos, diserahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) pada 30 orang buruh pabrik rokok di wilayah Mataraman seperti Madiun, Nganjuk, dan Ngawi. Masing-masing buruh pabrik rokok menerima Rp. 1.500.000.
Terkait hal ini, Gubernur Khofifah menerangkan, bahwa BLT ini merupakan bentuk pemanfaatan sebagian DBHCHT Prov. Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh. “Tiap tahunnya DBHCHT provinsi yang tidak terserap harus dikembalikan ke pusat, yaitu kepada Kementerian Keuangan RI. Lalu kami mengusulkan bagaimana jika sebagiannya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh pabrik rokok, dan alhamdulilah disetujui,” lanjutnya.
Selain itu, juga diserahkan BLT Dana Desa secara simbolis kepada 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nilai Rp. 300 ribu per bulan atau Rp. 3,6 juta setahun. Dimana, total BLT Dana Desa yang disalurkan di Kab. Madiun sebesar Rp. 28,6 miliar dan diberikan kepada total 7.934 KPM.
Usai prosesi penyerahan bantuan, penerima bansos Kemiskinan Ekstrem (KE) dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) diarahkan untuk membuat tabungan di Bank Jatim. Kelompok KE mendapatkan saldo awal sebesar Rp. 1.500.000 dan KUB mendapatkan saldo awal senilai Rp. 3.000.000.
“Coba diangkat buku tabungannya agar kami bisa lihat. Sudah dicek apa di dalamnya isinya sudah sesuai? Semoga tabungan ini bisa bermanfaat dan bulan depan jumlahnya ini bisa terus bertambah, bukan berkurang,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah pun menyapa langsung seluruh masyarakat yang hadir di Bakorwil Madiun, serta mengajak bersholawat. Tak lupa, ia pun mengapresiasi masyarakat yang tertib mengikuti prosesi penyerahan bantuan dan gelaran Pasar Murah. “Tolong tetap dijaga sedulurannya, dijaga guyub rukunnya ya,” pesannya.
Di sisi lain, Maidi selaku Walikota Madiun menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Khofifah. Dikatakannya, masyarakat wilayah Madiun dan Mataraman sangat terbantu dengan adanya bansos dan zakat produktif ini.
“Madiun ini bukan cuma Kota Madiun saja tapi juga masyarakat wilayah Mataraman lainnya termasuk dalam Bakorwil Madiun. Selain menyampaikan terima kasih, kami juga berdoa supaya Bu Gubernur sehat selalu dan segala doa serta harapannya tercapai,” ujarnya.
Salah seorang penerima zakat produktif, Bambang Setiawan (27) mengaku bersyukur atas suntikan semangat yang diberikan oleh Gubernur Khofifah. Ia berencana menggunakan zakat produktif tersebut untuk mengembangkan usaha baksonya yang dirintis sejak satu tahun lalu.
“Saya terbantu sekali dengan zakat produktif ini. Yang jelas akan saya gunakan untuk menambah modal usaha saya. Kami pedagang kaki lima di Madiun sangat berterima kasih pada Bu Gubernur atas bantuan ini,” katanya.
Salah satu penerima alat bantu mobilitas Nazwa Aulia Hasana (10), beserta ibunya Sunarsih tersentuh atas bantuan kursi roda yang mendukung kehidupan sehari-hari ibu dan anak ini. Sunarsih mengatakan, sekarang anaknya dapat duduk dengan nyaman ketika ikut dengannya mengajar mengaji, sedangkan biasanya hanya bisa terbaring di musala.
“Terima kasih banyak, Ibu Gubernur,atas bantuannya. Selain kursi roda,kami juga menerima bantuan ASPD dari Gubernur. Semoga Ibu Gubernur diberikan keberkahan dalam hidupnya dan mendapatkan rezeki yang banyak,” katanya. (q cok, tama dini)