Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Launching Aplikasi SIGALON dan DESIS

157
×

Gubernur Khofifah Launching Aplikasi SIGALON dan DESIS

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching dua aplikasi inovasi dari RSMM Jatim. Kedua aplikasi tersebut yakni aplikasi Sistem Informasi Gangguan Penglihatan Low Vision (SIGALON) dan Aplikasi Digital Eye Strain Information System (DESIS).

Aplikasi SIGALON yaitu aplikasi untuk deteksi dini kasus _low vision_ dengan metode penilaian mandiri. Adapun fungsi dari aplikasi tersebut adalah untuk meningkatkan cakupan penemuan _low vision_ di masyarakat sehingga kelainan-kelainan _low vision_ dapat diatasi lebih dini. _Low vision_ merupakan salah satu gangguan penglihatan yang menjadi prioritas untuk ditanggulangi.

Sedangkan aplikasi DESIS merupakan aplikasi untuk deteksi dini gangguan penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet dan telepon genggam. Perlu diketahui berdasarkan data dari _World Report of Vision,_ saat ini diseluruh dunia terdapat sekitar 2,2 milyar orang yang mengalami gangguan penglihatan.

Gangguan penglihatan adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan tajam penglihatan dan/atau luas lapangan pandang, yang dapat mengakibatkan kebutaan. Dari seluruh orang dengan gangguan penglihatan, hampir setengahnya atau sekitar 1 milyar orang merupakan gangguan penglihatan yang dapat dihindari, baik dicegah maupun diobati.

“Dengan dikembangkannya aplikasi Sigalon dan aplikasi Desis ini saya berharap dapat direplikasikan untuk kasus penyakit mata lainnya, seperti katarak, glaukoma dan retina. Khususnya untuk penyakit katarak dimana jumlah kasusnya banyak dan juga menjadi penyebab utama dari kebutaan,” harapnya.

Kepada pihak RS Mata , ia juga berpesan agar promosi dan edukasi kesehatan juga semakin ditingkatkan terutama dalam penanggulangan gangguan penglihatan. Kegiatan edukasi kesehatan ditujukan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu berperan aktif dalam mendukung perubahan sikap dan perilaku serta menjaga dan meningkatkan kesehatan untuk mencegah terjadinya gangguan.

Berkaitan dengan promosi RS Mata , Gubernur Khofifah meminta agar semua pihak terutama jajaran Pemprov Jatim dan stakeholder ikut mempromosikan RS Mata Jatim , baik lewat media sosial maupun secara lisan.

Promosi RS Mata Jatim harus dilakukan secara masif. Karena menurutnya, layanan-layanan yang terbaik tersebut tidak akan ada artinya bila tidak diketahui oleh masyarakat. “Ini tugas semuanya untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa ada rumah sakit mata tipe B dengan kualitas layanan yang luar biasa dan sangat baik,” katanya.

Tidak hanya itu, ia juga meminta agar nama dari rumah sakit mata masyarakat dirubah dengan menambahkan nama tokoh penggerak atau tokoh yang mendedikasikan diri pada kesehatan mata di Jatim.

“Saya berharap namanya dirubah, rumah sakit mata kemudian ditambah nama tokoh kesehatan yang menjadi penggerak kesehatan mata di Jatim. Kalau sudah ada, kemudian bisa minta izin ke keluarga dan ditambahkan namanya itu menjadi nama rumah sakit mata Jatim ini. Karena saya rasa, nama itu sesuatu yang bisa membantu mengenalkan rumah sakit secara lebih luas serta membangun semangat kita semua. Karena _opinion building_ dan _image building_ itu penting,” tambahnya.

Di akhir, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh keluarga besar rumah sakit mata Jatim yang terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan mata kepada masyarakat. “Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi seluruh tenaga kesehatan mata yang terus memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, dalam laporannya, Direktur RSMM Jatim dr. Eka Basuki Rahmad mengatakan, RSMM sebagai satu-satunya Rumah Sakit Khusus Mata Kelas B milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki tanggungjawab besar dalam memberikan pelayanan mata yang terbaik.

Adapun layanan mata unggulan yang dimiliki RSMM diantaranya adalah Pelayanan Lasik ReLex SMILE dan Presbyond, Pelayanan Katarak dan Bedah Refraktif, Pelayanan Vitroretina dan Pelayanan Refraksi dan Low Vision.

Dengan Total 206 Pegawai yang terdiri dari PNS, PPPK dan BLUD, RSMM memiliki total 16 Dokter Spesialis Mata, Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang kompeten di bidangnya.

“Alhamdulillah tren kunjungan pasien di RSMM Jawa Timur juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2021 kunjungan pasien di RSMM Jawa Timur adalah sebesar 45.946 pasien dan kemudian meningkat pada Tahun 2023 sebesar 67.738 pasien atau mengalami kenaikan sebesar 147,45%,” ucapnya.

Dalam pelayanan komunitas, selama tahun 2023 RSMM telah melaksanakan kegiatan skrining di beberapa sekolah dasar bekerjasama dengan Puskesmas di Surabaya, rumah anak prestasi, pondok pesatren dan beberapa komunitas lainnya.

“Dalam pelaksanaan skrining ini kami menggunakan Aplikasi SIGALON (Sistem Informasi Gangguan Penglihatan Low Vision) dan Aplikasi DESIS (Digital Eye Strain Information System). Kedua Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk mengetahui deteksi dini pada gangguan penglihatan,” pungkasnya.

Sebagai tambahan, dalam upaya memberikan pelayanan spesialistik terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, di bawah koordinasi Dinkes Jatim, RSMM turut serta melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bergerak di kepulauan dan koridor Madura. Adapun bentuk kegiatannya berupa penanganan spesialistik seperti operasi katarak dan pterigyum serta edukasi terkait kesehatan mata.

Diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan spesialistik mata dan juga berdampak pada penurunan angka kebutaan di daerah kepulauan dan koridor madura. (q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *